Perkembangankampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM) begitu pesat. Capaian kinerja dari setiap bidang memuaskan. Meskipun, saat ini masih dalam tahap penyempurnaan.
NilaiJawabanSoal/Petunjuk ALMAMATER Perguruan tinggi atau akademi tempat mahasiswa pernah belajar dan menyelesaikan pendidikannya KAMPUS Tempat mahasiswa pernah belajar OBM Orientasi Belajar Mahasiswa STUDEN Mahasiswa MAHASISWA Orang yang belajar di perguruan tinggi TAMATAN Yang sudah tamat belajar; lulusan; keluaran ~ perguruan tinggi; UAS Masa dimana mahasiswa atau murid belajar lebih giat daripada biasanya BEASISWA Uang yang diberikan kpd pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar DOKTOR Gelar kesarjanaan tertinggi yang diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa strata tiga S-3 MELULU Tiada lain hanya; semata-mata kerjanya mondar-mandir - ke kampus, tidak pernah belajar BERTEKAD Berniat; bermaksud dia ~ belajar sebaik-baiknya agar menjadi mahasiswa teladan di kotanya BAKALAUREAT Gelar akademis yang diberikan perguruan tinggi ke mahasiswa yang telah lulus ujian sarjana muda TENTIR Belajar bersama untuk persiapan ujian untuk mempersiapkan ujian akhir semester, beberapa mahasiswa mengadakan - seminggu sekali MESKI Kata penghubung dalam kalimat majemuk yang dipergunakan untuk menandai perlawanan makna; walaupun; sungguhpun - juara kelas, ia tidak pernah malas belajar; SENAT 1 dewan perwakilan rakyat yang tertinggi seperti di Amerika Serikat, Prancis; 2 dewan pengajar di perguruan tinggi; 3 organisasi mahasiswa pd tingkat fakultas DERAJAT Bagian yang sama dari skala pengukur suhu dsb; - panas suhu; temperatur gelar yang diberikan oleh perguruan tinggi kpd mahasiswa yang telah lulus ujian PRESTASI ...an, dikerjakan,dsb - akademis hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasan... SUNGGUH 1 benar cocok dengan keadaan yang sebenarnya, tidak bohong, tidak lancung; betul saya sangsi apakah janjinya itu - dan dapat dipercaya; hendak sa... DUDUK 1 meletakkan tubuh atau terletak tubuhnya bertumpu pd pantat ada bermacam-macam cara dan namanya seperti belajar ia - di kelas III SMA; 3 keadaan ... DEWAN ...ya mewakili para mahasiswa suatu universitas atau perguruan tinggi; - menteri dewan yang anggotanya para menteri; kabinet; - moneter dewan yang bert...
OlehAris Kurniawan Diposting pada 26 Juli 2022. Pengertian Mahasiswa, Peran, Fungsi, Ciri dan Menurut Para Ahli adalah orang yang belajar di perguruan tinggi baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa.
– Nasib mahasiswa dari 23 perguruan tinggi swasta PTS yang ditutup oleh Kemendikbudristek masih terkatung-katung. Proses pemindahan mereka memang telah dijamin untuk dibantu. Namun, persoalan bukan hanya administrasi belaka. Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Aptisi M. Budi Djatmiko mengungkapkan, ada masalah biaya pindah kampus yang harus dipikirkan pula oleh mahasiswa yang kampusnya ditutup. Selain itu, ada kasus mahasiswa yang sudah kuliah tiga tahun, namun baru terdaftar empat semester. Hal ini tentu membuat mahasiswa tersebut harus membayar lebih banyak jika pindah kampus. "Kalau dia pindah kampus, Red, rugi dong dia dua semester. Belum biaya hidupnya,” ucapnya. Belum lagi persoalan administratif lainnya. Misalnya, mahasiswa yang tidak terdaftar dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi PDDikti hingga kampus lama yang lepas tangan karena sudah tutup permanen. Budi sendiri berjanji membantu para mahasiswa tersebut. Mereka cukup membuat pengaduan secara tertulis ke Aptisi untuk selanjutnya disampaikan kepada PTS terkait. Baca Juga Kemendikbudristek Cabut Izin 23 Perguruan Tinggi Swasta, Prodi Tidak Berizin dan Terlibat Jual Beli Ijazah Sementara itu, Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek Anang Ristanto mengimbau para mahasiswa dari 23 PTS yang ditutup untuk melapor ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi LLDikti setempat jika mengalami kesulitan saat pindah kampus. Nantinya, LLDikti akan membantu melakukan pengecekan terkait masalah yang dihadapi. ”Ada kendala bisa lapor ke LLDikti. Apa pun itu,” ujarnya. Hal ini diamini Kepala LLDikti Wilayah XVI Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo Munawir Razak. Dari 23 PTS yang ditutup, dua di antaranya memang berada di naungan LLDikti wilayah XVI. Dua PTS tersebut dicabut izinnya karena pelanggaran administratif berat. Menurut pria yang akrab disapa Awi itu, indikasi pelanggaran berat tersebut terendus oleh tim pada Oktober 2022. Saat itu ditemukan kejanggalan data ratusan mahasiswa dan lulusan yang dilaporkan oleh dua PTS tersebut ke PDDikti. Bila mengacu ke Permendikbud Nomor 7 Tahun 2020, pelanggaran yang dilakukan oleh kedua PTS tersebut di antaranya adalah mengeluarkan gelar akademik pada saat program studi tidak terakreditasi, memberikan ijazah dan gelar akademik kepada orang yang tidak berhak, serta tidak memenuhi syarat pendirian perguruan tinggi. Dua PTS itu berada di lokasi lahan yang sama. Baca Juga Soal Penutupan 23 PTS, Kemendikbudristek Pembinaan Sudah Dilakukan sebelum Izin Dicabut Pada kunjungan tim evaluasi kinerja perguruan tinggi EKPT awal April 2023, ditemukan bukti-bukti pelanggaran yang dilakukan. Termasuk, pengakuan langsung dari pengelola PTS. Pihaknya telah memberikan kesempatan untuk memperbaiki masalah tersebut. Namun, data tak bisa dilengkapi karena proses pembelajaran memang tak pernah terjadi. ”Datanya baru diinput, langsung distatuskan lulus. Tidak ada riwayat akademik,” katanya. Dia berjanji memfasilitasi mahasiswa dan dosen yang ingin pindah usai kampusnya ditutup. ”Khusus dosen di wilayah saya, kalau memang mau pindah, ya akan kita fasilitasi kalau memang ada PTS yang menerima,” ujarnya. Bagi mahasiswa yang akan pindah, pihaknya akan melakukan pengecekan data terlebih dahulu. Mulai dari riwayat akademiknya, kartu rencana studi KRS, kartu hasil studi KHS, dan lainnya. Pengecekan dilakukan guna memastikan berapa satuan kredit semester SKS yang sudah dijalani oleh mahasiswa tersebut. ”Akan kami bantu carikan kampus yang prodinya sama. Intinya, kita upayakan mahasiswa yang betul-betul berproses ini tidak dirugikan,” tegasnya. Baca Juga Oknum Dosen PTS Pernah Ditangkap Densus pada 2003, Kini Ditangkap Lagi Dalam SK pencabutan izin, yayasan yang menaungi dua PTS tersebut wajib mengalihkan/memindahkan mahasiswa ke perguruan tinggi lain yang memiliki program studi dalam rumpun ilmu sama. Yayasan juga harus menyelesaikan masalah akademik dan nonakademik yang timbul sebagai akibat dari pencabutan izin kedua PTS ini paling lama satu tahun. Kemudian, wajib melaporkannya kepada menteri melalui LLDikti wilayah XVI. mia/c17/oni
CaraBelajar Yang Sukses di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 69. sehingga hampir pasti tidak pernah menginjakkan kakinya di lantai kampus. Alasan pemilihan bidang studi seorang mahasiswa di perguruan tinggi seringkali bersifat subyektif. Padahal pemilihan bidang studi yang sesuai akan banyak menunjang efektivitas
Você tem ideia de quanto tempo faz que existem universidades no país? Sabe quantos anos tem a faculdade que você estuda? Neste post, vamos falar sobre as universidades mais antigas do Brasil. Mas por que é importante saber isso? As universidades mais antigas guardam tradição e experiência no ensino, pesquisa e extensão. Na prática, isso pode significar qualidade. Portanto, o conceito de melhores universidades de graduação também inclui o tempo em quem elas estão no mercado. O fato é que, no período colonial, as famílias ricas mandavam seus filhos para Europa para poderem cursar uma faculdade. Somente depois da chegada da família real portuguesa, no século XIX, é que as universidades mais antigas do Brasil começaram a surgir. Neste texto, vamos dar todos os detalhes sobre as universidades mais antigas. Mas você já pode procurar pelo seu curso de graduação ou pós-graduação nas melhores instituições de ensino do país na plataforma Vai de Bolsa, com possibilidade de bolsa de estudo de até 70%. Confira mais detalhes Leia também Licenciatura ou bacharelado? Qual a diferença e como escolher As primeiras faculdades brasileiras As primeiras faculdades brasileiras foram a Faculdade de Cirurgia da Bahia e a de Medicina, no Rio de Janeiro, ambas em 1808. Depois vieram as Faculdades de Direito em Olinda e São Paulo, em 1827. Em 1839 vieram a Faculdade de Farmácia e em 1876, a Escola de Minas, ambas em Olinda MG. Em 1891, a Faculdade Nacional de Direito do Rio de Janeiro, em 1892, a Faculdade de Direito de Belo Horizonte e 1893, a Escola Politécnica de São Paulo. Já em 1896, veio a Escola de Engenharia Mackenzie de São Paulo e em 1898, a Faculdade de Direito de Goiás. Primeira universidade do Brasil No final do século XVII, funcionava em Salvador os Estudos Gerais da Bahia. Também havia o Colégio dos Jesuítas, que formavam sacerdotes e bacharéis em Artes. E a Aula de Fortificação e Artilharia, que formava engenheiros militares. O Colégio dos Jesuítas foi fechado em 1759, com a expulsão dos jesuítas dos domínios portugueses. Como as universidades naquela época não seguiam as normas e características das universidades atuais, existe toda uma discussão sobre qual é realmente a primeira universidade no Brasil. Seguindo o entendimento de que a fundação acontece à época da instalação de seus estudos gerais, os Estudos Gerais da Bahia seriam uma universidade desde o século XVI. Porém, por uma razão política, nunca foi reconhecida oficialmente como uma universidade. As universidades mais antigas do Brasil As universidades, propriamente ditas e consideradas oficiais, surgiram apenas no início do século XX. A primeira foi a Escola Universitária Livre de Manaus, fundada em 1909. Em seguida, vieram a Universidade Federal do Paraná, em 1912, e a Universidade Federal do Rio de Janeiro, em 1920. Escola Universitária Livre de Manaus Naquela época, por mais que já existissem algumas faculdades no Brasil, nenhuma era considerada universidade. Sendo assim, a Escola Universitária Livre de Manaus, que teve seu reconhecimento em 8 de outubro de 1909, é considerada a universidade mais antiga do Brasil. A Escola Universitária Livre de Manaus foi depois chamada de Universidade de Manaus, em 1913. Depois, em 1962, ficou conhecida como Universidade do Amazonas e, em 2002, virou Universidade Federal do Amazonas. Ela tinha 5 faculdades Faculdade Militar, Faculdade de Medicina, Faculdade de Ciências Jurídicas e Sociais, Faculdade de Engenharia e Faculdade de Ciências e Letras. Essas faculdades foram sendo desmembradas e depois fechadas, até o fechamento total da universidade em 1926. A universidade foi recriada em 1962, de acordo com projeto do então deputado federal Artur Virgílio do Carmo Ribeiro Filho, com o nome de Universidade do Amazonas. Em 1958, o presidente Juscelino Kubitschek promulgara uma lei, criando a Zona Franca de Manaus. Este ato determinou a necessidade de profissionais qualificados de nível superior. Já em 20 de junho de 2002, o presidente da república Fernando Henrique Cardoso promulgou uma lei que deu uma nova denominação à Universidade do Amazonas. A partir de então ela passou a se chamar Universidade Federal do Amazonas UFAM. Universidade Federal do Paraná Em 1892, o político Rocha Pombo lança, na Praça Ouvidor Pardinho, em Curitiba, a pedra fundamental, que é, simbolicamente, a colocação do primeiro bloco de pedra do que seria a Universidade Federal do Paraná. Porém, por conta da Revolução Federalista, o projeto não foi adiante. No dia 19 de dezembro de 1912, Victor Ferreira do Amaral e Silva liderou a criação efetiva da Universidade do Paraná, após um movimento pró-Universidade do Paraná que já havia se iniciado. Em 1913, a UFPR, considerada uma das universidades mais antigas, começou a funcionar como instituição particular. Os primeiros cursos da universidade foram Ciências Jurídicas e Sociais, Engenharia; Medicina e Cirurgia, Comércio, Odontologia, Farmácia e Obstetrícia. Depois da Primeira Guerra Mundial, em 1914, houve um fechamento em massa das universidades particulares no Brasil, numa tentativa de centralizar o poder nas mãos do governo nas instituições de ensino superior. Em 1946, a universidade foi restaurada e iniciou-se a batalha pela sua federalização. Então, em 1950, passou a chamar-se Universidade Federal do Paraná, instituição pública e gratuita. Leia também Ensino, pesquisa e extensão entenda os três pilares das universidades Universidade Federal do Rio de Janeiro Uma das universidades mais antigas do Brasil é a Universidade Federal do Rio de Janeiro. Foi fundada em 7 de setembro de 1920, por decreto do presidente Epitácio Pessoa. Em 1937, ela foi reorganizada e passou a se chamar Universidade do Brasil. Nessa época, tinha 15 faculdades. Algumas delas Faculdade Nacional de Filosofia, Ciências e Letras; Faculdade Nacional de Educação; Escola Nacional de Engenharia e Escola Nacional de Minas e Metalurgia. Foram também criados e incorporados uma série de institutos. Alguns deles Museu Nacional; Instituto de Física; Instituto de Eletrotécnica; Instituto de Hidroaéreo-Dinâmica; Instituto de Mecânica Industrial; Instituto de Ensaio de Materiais; Instituto de Química e Eletroquímica; Instituto de Metalurgia e Instituto de Nutrição. Em 1945 ocorre uma nova reforma, instituindo novas faculdades. Em 1946 introduz a estrutura departamental. O novo estatuto prevê que as Faculdades e Escolas devem se organizar em departamentos, dirigidos por um chefe, escolhido entre os professores catedráticos que os compõem. Em 1965, a universidade ganharia seu nome, durante o governo de Castelo Branco, adquirindo plena autonomia financeira, didática e disciplinar. Curso de graduação mais antigo do Brasil O curso de graduação mais antigo do Brasil foi o de medicina. Este curso era disponibilizado na Escola de Cirurgia da Bahia, no antigo Hospital Real Militar da Cidade do Salvador, em 1808. Leia também Como encontrar as melhores universidades para a sua graduação? Curso de pós-graduação mais antigo do Brasil O primeiro curso de pós-graduação do Brasil foi do tipo doutorado, ou stricto sensu. Foi através de decreto, em 11 de abril de 1931, na Universidade do Rio de Janeiro, que criava os cursos regulares de doutorado no campo do direito e das ciências exatas e naturais. Leia mais Pós-graduação no Brasil entenda toda a história As faculdades mais antigas do Brasil em funcionamento Todas aquelas faculdades que foram mencionadas anteriormente, fundadas no início do século XIX, continuam em funcionamento. O que acontece, é que elas foram incorporadas a universidades. Faculdade de Cirurgia da Bahia, hoje faz parte da Universidade Federal da Bahia;Faculdade de Medicina do Rio de Janeiro, hoje integra a Universidade Federal do Rio de Janeiro;Faculdade de Direito de São Paulo, agora faz parte da Universidade de São Paulo;Faculdade de Direito de Olinda, hoje faz parte da Universidade Federal de Pernambuco;Faculdade de Farmácia de Ouro Preto, fundada em 1839, hoje faz parte da Universidade Federal de Ouro Preto;Escola de Minas de Ouro Preto, hoje integra a Universidade Federal de Ouro Preto;Faculdade Nacional de Direito do Rio de Janeiro, hoje integra a Universidade Federal do Rio de Janeiro;Faculdade de Direito de Belo Horizonte, agora faz parte da Universidade Federal de Minas Gerais;Escola Politécnica de São Paulo, agora pertence à Universidade de São Paulo;Escola de Engenharia Mackenzie de São Paulo, integra a Universidade Presbiteriana Mackenzie;Faculdade de Direito de Goiás, agora faz parte da Universidade Federal Goiás. Cursos mais tradicionais estão no Vai de Bolsa Se você tem interesse em estudar nas universidades mais antigas e em cursos de graduação tradicionais, pode contar com a ajuda da plataforma Vai de Bolsa. Confira alguns dos cursos disponíveis dentro da plataforma em algumas as instituições de ensino mais renomadas do país, e com possibilidade de bolsas de estudo de até 70%. DireitoEngenharia CivilAdministraçãoEngenharia MecânicaPedagogiaOdontologiaJornalismoEngenharia ElétricaCiências ContábeisEnfermagemMedicina VeterináriaPsicologia Primeira universidade no mundo A primeira universidade do mundo que se tem conhecimento é a chamada Academia, próxima a Atenas, na Grécia. Ela surgiu em 387 e foi fundada pelo filósofo grego Platão. Lá, era estudado matemática, filosofia e ginástica. Porém muitos estudiosos dizem que ela não pode ser considerada uma universidade. Isso acontece, pois cada professor da Academia, criava uma escola separada. Nelas, os professores repassavam seus conhecimentos e formavam líderes, mas não debatiam os estudos, nem aplicavam provas. Por esse motivo, é considerada a primeira das universidades mais antigas no mundo, realmente, a Universidade de Bolonha, na Itália. Ela foi fundada em 1088. Universidades mais antigas do mundo as 10 principais As 10 universidades mais antigas do mundo são Universidade de Bolonha, na Itália – fundada em 1088;Universidade de Oxford, na Inglaterra – fundada entre 1096 e 1167;Universidade de Salamanca, na Espanha – fundada em 1134;Universidade de Paris, na França – fundada entre 1160 e 1250;Universidade de Cambridge, na Inglaterra – fundada em 1209;Universidade de Padua, na Itália – fundada em 1222;Universidade de Nápoles Frederico II, na Itália – fundada em 1224;Universidade de Siena, na Itália – fundada em 1240;Universidade de Coimbra, em Portugal – fundada em 1290;Universidade de Al-Azhar, no Egito – fundada em 970 mas só foi reconhecida com o status de universidade apenas em 1961. Universidades mais antigas um importante legado à sociedade Como você pode ver, as universidades mais antigas no Brasil e no mundo têm deixado um importante legado a sociedade em termos de ensino, pesquisa e extensão. Geralmente, ingressar nos cursos destas faculdades não é uma tarefa fácil, por conta da alta procura e da concorrência nos vestibulares. Por essa razão, uma excelente alternativa é contar com outras universidades de qualidade distribuídas pelo Brasil. Lembre-se que na plataforma do Vai de Bolsa você pode procurar pelo curso de graduação de seu interesse nas principais instituições de ensino do Brasil, e com possibilidade de bolsa de estudo de até 70%. Vale a pena acessar e conferir. Continue acompanhando o nosso blog para mais informações sobre cursos de graduação, pós-graduação e mercado de trabalho.
74 mahasiswa yang belajar di luar negeri melaporkan bahwa hal itu membantu mereka dalam memulai karir profesional mereka. Belajar di luar negeri telah dikaitkan dengan keterampilan mengajar yang tidak segera dipelajari melalui pendidikan tradisional.
Centros de educação superior existem há centenas de anos – e até milênios, em alguns casos. Entretanto, nem todos sobreviveram às ações do tempo. Ao longo dos séculos, muitas das mais antigas universidades do mundo se dissolveram, foram divididas em faculdades autônomas ou se modernizaram. LEIA TAMBÉM As melhores universidades norte-americanas de 2017 As instituições mais antigas ainda em atividade são muito importantes, não apenas por seus legados históricos, mas também por provarem capacidade de se adaptar a contextos modernos e continuarem relevantes em um mundo globalizado – apesar da competição acirrada. Muitas das mais antigas universidades do mundo estão entre as mais prestigiadas e conhecidas, oferecendo uma rica mistura de tradição e perspectiva contemporânea. A maioria delas está localizada na Europa, região que concentra um número particularmente impressionante de universidades de longa data que ainda estão ativas. Porém, existe um número significativo delas também na África. Veja, a seguir, as 10 universidades mais antigas do mundo que possuem alta reputação internacional iStock1. Universidade de Bolonha, Itália Fundada em 1088 A Universidade de Bolonha nunca ficou fora de operação e carrega o título da universidade mais antiga do mundo. Até pouco tempo, oferecia apenas doutorados, mas hoje possui uma gama diversa de programas em todos os níveis. Localizada em Bolonha, na Itália, tem cerca de estudantes, dos quais são pós-graduados. Entre os alunos famosos estão três papas, vários empresários e muitos políticos italianos. iStock2. Universidade de Oxford, Reino Unido Fundada entre 1096-1167 Com uma lista de ex-alunos que inclui 27 primeiros-ministros do Reino Unido, 20 arcebispos de Canterbury, cidade que é o principal centro religioso da região, 12 santos e 47 vencedores de prêmios Nobel – além do físico Stephen Hawking – a universidade é extremamente respeitada. A data exata da fundação permanece vaga, mas evidências das aulas mais antigas são de 1096 – embora alguns defendam que ela foi criada antes disso. A entidade é uma das que têm melhor classificação e uma das mais antigas do mundo, com uma comunidade estudantil de cerca de alunos. A universidade opera a maior imprensa universitária do mundo. iStock3. Universidade de Salamanca, Espanha Fundada em 1134 Outra entre as mais antigas universidades na Europa, a Universidade de Salamanca foi fundada em 1134. A mais antiga instituição da Espanha, depois da extinta University of Palencia, está localizada a oeste de Madri. Para acrescentar uma aura histórica, foi a instituição onde Cristóvão Colombo fez o processo para obter apoio real para sua expedição à Índia, no final do século 15. Hoje, ela atende mais de estudantes em nove campi. iStock4. Universidade de Paris, França Fundada entre 1160-1250 Frequentemente conhecida por La Soborne’, é famosa por ter sido uma das primeiras universidades fundadas na Europa. A instituição ficou fora de operação entre 1793 e 1896 em função da Revolução Francesa. Hoje, ela está espalhada pela cidade, tendo sido dividida em 13 entidades autônomas em 1970, e todas elas mantêm a alta reputação da universidade original. Dessas 13, as melhores classificadas são a Université Pierre et Marie Curie, a Université Paris-Sorbonne e a Université Paris 1 Panthéon-Sorbonne. iStock5. Universidade de Cambridge, Reino Unido Fundada em 1209 Fundada por um grupo de estudiosos que deixaram a Universidade de Oxford devido a conflitos políticos, possui muitas tradições em comum com a referência original e ambas mantêm, até hoje, um senso saudável de rivalidade. Cambridge tem cerca de estudantes, dos quais vêm de fora da União Europeia. iStock6. Universidade de Pádua, Itália Fundada em 1222 É uma das universidade medievais ainda em atividade na Itália. A instituição é respeitada por suas pesquisas revolucionárias em astronomia, direito, medicina e filosofia. Hoje, abriga cerca de estudantes na cidade de Pádua, o cenário da famosa peça “A Megera Domada”, de William Shakespeare. Em 1545, a universidade fundou o Jardim Botânico de Pádua, que é, atualmente, um dos jardins acadêmicos mais antigos do mundo. Também administra nove museus. Reprodução7. Universidade de Nápoles Federico II, Itália Fundada em 1224 Fundada por Federico II, imperador do Sacro Império Romano-Germânico, a Universidade de Nápoles ela está localizada na terceira maior cidade da Itália – e uma das mais antigas regiões habitadas do mundo. A instituição tem uma vasta gama de programas para uma comunidade estudantil de cerca de pessoas. Entre seus mais históricos alunos está o filósofo e teólogo Tomás de Aquino. Getty Images8. Universidade de Siena, Itália Fundada em 1240 Localizada na pequena cidade de Siena, na região da Toscana, a Universidade de Siena é outra das mais antigas do mundo com uma forte posição global. Com um número de matriculados acima de o campus comporta quase metade de toda a população da cidade. O centro, com grande importância histórica, é anualmente visitado por turistas, que vão para a região pela gastronomia, a arte, os museus e a herança medieval. Getty Images9. Universidade de Coimbra, Portugal Fundada em 1290 Apesar de originalmente fundada na capital portuguesa, a Universidade de Coimbra foi realocada várias vezes devido às demandas reais e terminou, finalmente, instalando-se em Coimbra, o terceiro maior centro urbano do país. Com uma comunidade estudantil formada por mais de alunos, a instituição atravessou muitas reformas radicais e, por décadas ao longo do século 18, foi a única em funcionamento em Portugal Em 2013, a Universidade de Coimbra foi adicionada à lista da Unesco de patrimônio mundial, graças às suas construções históricas, pátios, tradições e vistas deslumbrantes da cidade. iStock10. Universidade de al-Azhar, Egito Fundada em 970 Apesar de não ter conseguido o status de universidade até 1961, a Universidade de al-Azhar foi fundada em 970 no Cairo. Originalmente uma madraçal escola de estudos muçulmanos que ensinava os alunos dos níveis primário ao terciário, a entidade ficou conhecida primeiro como um centro de aprendizado islâmico, mas desde então desenvolveu um currículo moderno de matérias secundárias, garantindo sua sobrevivência. Durante este tempo, a escola viu muita instabilidade política, principalmente no século 12, quando uma nova dinastia tomou o poder e destruiu mais de textos. Além de estudos tradicionais, a escola também oferece programas voltados a negócios, economia, ciência, medicina, engenharia e agricultura. iStock1. Universidade de Bolonha, Itália Fundada em 1088 A Universidade de Bolonha nunca ficou fora de operação e carrega o título da universidade mais antiga do mundo. Até pouco tempo, oferecia apenas doutorados, mas hoje possui uma gama diversa de programas em todos os níveis. Localizada em Bolonha, na Itália, tem cerca de estudantes, dos quais são pós-graduados. Entre os alunos famosos estão três papas, vários empresários e muitos políticos italianos.
Nadiem: Komposisi Naker Lulusan Perguruan Tinggi Hanya 10,18 Persen. Foto: Dok. Kemendikbudristek. Menteri Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengatakan tingkat serapan lulusan perguruan tinggi di dunia kerja masih rendah. Transformasi pendidikan di Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus
Jawaban TTS Perguruan Tinggi Tempat Mahasiswa Pernah Belajar Kali ini kita akan menjawab soal teka-teki silang lagi yang cukup membuat penasaran. Perguruan tinggi yang menjadi tempat mahasiswa pernah belajar adalah Almamater 9 huruf. Dijelaskan dalam KBBI, almamater adalah perguruan tinggi atau akademi tempat mahasiswa pernah belajar dan menyelesaikan pendidikannya. Apa Itu TTS TTS merupakan singkatan dari teka-teki silang, yaitu sebuah permainan kata yang dibentuk dari kotak-kotak kosong berupa ruang putih dan ruang hitam kosong. TTS dikerjakan dengan cara mengisi kotak-kotak putih yang tersedua dengan kata yang sesuai dengan pertanyaan. Setiap kata dari sebuah jawaban akan bersambung dengan soal TTS lainnya, sehingga setiap huruf kata harus pas dan sesuai agar bisa menyelesaikan TTS dengan benar. Awal mula ditemukannya TTS teka-teki silang adalah dari seorang jurnalis asal Liverpool, Arthur Wyne yang bekerja di kantor koran New York. Awalnya Arthur ditugaskan untuk membuat sebuah permainan yang akan dimuat dalam koran agar para pembaca tertarik membaca koran tersebut. Arthur Wyne mencari berbagai sumber referensi permainan yang mungkin dapat dinikmati pembaca. Arthur menemukan sebuah permainan kuno bernama Pompeii atau disebut juga Magic Square. Dari permainan inilah ide TTS muncul. Teka-teki silang pada akhirnya terbit perdana di surat kabar New York edisi minggu pada tahun 1913, yaitu kantor tempat Arthur Wyne bekerja. Permainan TTS ini ternyata diminati banyak lapisan masyarakat dan akhirnya menjadi populer. Manfaat Permainan TTS Bermain TTS biasanya dilakukan orang-orang untuk mengisi luang. Permainan TTS bisa ditemukan di koran, majalah, hingga bentuk aplikasi online. Permainan ini menyuguhkan banyak sekali pertanyaan tentang benda, tempat, hewan, tumbuhan, peristiwa, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, permainan TTS memiliki manfaat untuk melatih menyelesaikan masalah, mengasah otak dan menambah wawasan kita tentang berbagai hal. Tak heran jika teka-teki silang masih cukup diminati kaum muda zaman sekarang dan soal-soal TTS pun semakin banyak. Penutup Sekian pembahasan kali ini tentang jawaban soal teka-teki silang yang sering membuat penasaran dan banyak dicari orang. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan membantu Anda menyelesaikan TTS yang sulit.
kiatsukses belajar di perguruan tinggi apakah / bagaimanakah mahasiswa itu? mahasiswa mahasiswa itu harus bagaimana? mahasiswa apakah / bagaimanakah sukses itu? - A free PowerPoint PPT presentation (displayed as an HTML5 slide show) on id: 509b7a-MzIwN Jangan pernah mengatakan salah jurusan. Ciptakan dua pilihan atau
Perguruan Tinggi Tempat Mahasiswa Pernah Belajar – Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan tinggi di Indonesia yang diharapkan dapat menghasilkan manusia yang terbaik dan terpintar. Untuk mengubah masa depan dunia menjadi lebih baik. Pada kasus ini. Mahasiswa yang belajar di universitas tidak hanya memiliki keterampilan teknis tetapi juga memiliki energi, imajinasi dan semangat serta sifat manusia untuk memiliki pemahaman yang luas dalam menghadapi masalah nyata. . Proses pembelajaran di SMA sangat berbeda dengan pembelajaran di pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Proses pembelajaran di universitas berpusat pada siswa student centered. Belajar rendah terjadi pada saat belajar masih dalam masa pertumbuhan. Langkah selanjutnya adalah pengembangan, yaitu ketika siswa dibantu untuk mengembangkan pengetahuannya guru, pelatih/penasihat. Keahlian adalah langkah selanjutnya. Namun, ini bukan level tertinggi dari pembelajaran. Level tertinggi dari pembelajaran mandiri. Pembelajaran dengan model D3C-B Come, Stay, Listen, Observe and Think, Suwardjono 2002 tidak sesuai dengan tujuan pembelajar mandiri. Bagi saya, ruang kelas yang ideal dan setiap guru lainnya adalah ruang kelas dengan komunikasi di dalamnya. Hubungan yang dibahas di sini adalah antara Alat Guru-Siswa. Komunikasi hanya dimungkinkan melalui upaya guru, siswa, atau dari teks yang menarik. Tapi itu harus upaya dari tiga hal Guru-Siswa-perlengkapan. Ruang kelas yang sangat interaktif menghasilkan nilai tambah, baik bagi guru maupun siswa. Hal ini tentunya membutuhkan kerja keras untuk membangun hubungan yang berkualitas. Salah satu hal yang paling penting adalah “Persiapan”. Untuk mempersiapkan diri baik dari guru maupun dari siswa, maka persiapan yang harus ditekankan kepada siswa adalah Bacalah Iqra kitab Anda sebelum mulai mengajar. Jika Anda sudah membaca buku di depan kelas, yang terjadi di kelas tidak hanya berbicara tentang isi buku, tetapi banyak diskusi menarik berdasarkan pertanyaan dan jawaban dari kelas. Oleh karena itu, ini menciptakan apa yang disebut koneksi tinggi di masa lalu. Namun, berkali-kali saya melihat masih banyak siswa siswa yang selalu mengeluh menerima tugas yang tidak ada habisnya dari gurunya dan masih banyak alasan lain mengapa mereka tidak mau belajar. Mereka melihat pendidikan sebagai beban bukan kebutuhan. Melihat fenomena seperti itu sangat tercermin dalam sistem pendidikan yang kita miliki saat ini. Nah, belajar itu harus menarik Interesting, mencerahkan Clear. Sebagai seorang anak yang belajar berjalan, ia selalu ingin berjalan meski jatuh berkali-kali. Tapi dia bangkit dan berjalan karena penasaran. Bahkan seorang anak kecil menyukai segala sesuatu di sekitarnya, jadi sudut rumah dan tempat tinggalnya adalah taman bermainnya. Gambar ini harus menunjukkan bagaimana seseorang belajar dalam hidupnya. Karena ilmu sangat luas bahkan jika Anda mati, minat belajar dan rasa ingin tahu Anda tidak akan pernah terpuaskan. Mungkin ini adalah cara yang tepat untuk belajar dalam hidup. Buat Jas Almameter Di Buleleng 0877 6372 0054 By Kartikasafitri Pertanyaannya, mengapa sebagian orang beranggapan bahwa belajar itu sulit? Kalau saya bisa merenungi diri sendiri, sebagian jawabannya mungkin karena belajar itu bukan murni karena minat seperti anak kecil di atas. Motivasi untuk belajar didasarkan pada tujuan duniawi dan materi misalnya untuk mendapatkan gelar, pekerjaan yang lebih baik, posisi terhormat dalam masyarakat, bahkan untuk menyenangkan orang tua, dll. Apakah roh itu jahat? Tidak ada benar/salah disini. Tapi seringkali itu menjadi beban, bukan cahaya di ruangan gelap, atau oksigen yang mengisi paru-paru. Karena sebenarnya hal-hal fana tersebut adalah pemahaman tentang perilaku dan semangat belajar yang baik, tetapi itu bukan bahan bakar, dan bukan pula tujuan akhir. Ide ini juga menjadi dasar mahasiswa saya yang masih belajar di universitas. Saya tidak ingin belajar menjadi beban bagi mereka, tetapi sesuatu yang sangat mereka nantikan, dan mereka senang karena ada hal baru yang bisa mereka pelajari. Saya bisa membayangkan bahwa siswa kami selalu memiliki semangat ini. Saya tidak percaya bahwa kita terbagi menjadi kelompok pintar dan bodoh, tapi saya percaya bahwa kita penting karena kerja keras kita. Seperti yang kita ketahui sekarang ini adalah zaman milenium atau dikenal juga dengan generasi Z Gen Z. Tuhan adalah absolutisme absolutisme didasarkan pada kepercayaan banyak orang. Apalagi dunia adalah tempat ide-ide samar dalam kehidupan manusia. Ada masalah yang berbeda, Oleh Anhar Ruslin, Tidak ada pesta di harimu ibu Tidak ada tawa di hari bahagiamu ibu Tidak ada makanan Mahasiswa Stiper Ikuti Santiaji Sebelum Kkn Ke Teluk Pandan Apa itu citra tubuh? Ini adalah cara orang memandang tubuh mereka yang diekspresikan dalam bentuk sikap atau pendapat. Bila menurut Freedman, 1986; Perempuan Miskin Kepadamu Perempuan Miskin Duduk di Balkon Menyeka Kepala Nafas Seperti Angin Tak Bisa Lepas Segalanya yang Menyakiti Semangat Petal Dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud Tawarkan Berbagai Beasiswa program, salah satunya IISM. Kalau mau kuliah di luar negeri ya, jangan lupakan beasiswa yang satu ini ya. IISMA merupakan proyek teknis yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Ditjen Diktiristek dan bagian dari Program Kampus Mandiri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Conestoga College Kanada IISMA bertujuan untuk mendanai pelajar Indonesia untuk mengikuti program perjalanan di QS top 300 university atau 10 universitas terbaik di luar negeri. Program ini memberikan keterampilan dan harapan untuk membantu penerima beasiswa agar mampu bersaing di dunia kerja, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional. Mahasiswa penerima beasiswa IISMA dapat belajar satu semester di luar negeri di pusat mitra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setara dengan 20 SKS di kampus mereka. Selain persyaratan yang telah disebutkan di atas, ada beberapa berkas lain yang perlu disiapkan. Beberapa berkas ini harus diserahkan sebagai syarat pendaftaran Beasiswa IISMA. Dengan mengikuti program IISMA, penerima beasiswa dapat menikmati banyak manfaat dan keistimewaan. Manfaat mengejar program IISMA meliputi Lpm Stainu Purworejo Itulah beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin mengikuti program IISMA yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. Selain persyaratan, Anda juga bisa mendapatkan manfaat dari Program Beasiswa IISMA ini. Penting untuk mengingat dan meninjau semua persyaratan dan dokumen sebelum mengajukan Beasiswa IISMA. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi website Jangan biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja! Paperless office atau dikenal juga dengan paperless office adalah sistem yang dirancang untuk pengendalian manajemen dengan mengurangi atau meniadakan penggunaan kertas dan beralih ke dokumen digital. Ketika Anda mendengar kata kantor, apa yang terlintas di benak Anda? Seseorang diikat ke meja yang penuh dengan dokumen dan segalanya? Jika iya, bisa dibayangkan berapa banyak dokumen yang ada di atas meja dan dokumen lainnya atau nilai surat dan tanda tangan kerjasama lainnya. Atau dapatkah Anda membayangkan seorang siswa yang tidak memiliki tanggung jawab untuk melaporkan kegiatan atau mencetak bahan ajar? Meskipun ada guru yang tidak memasukkan tugas membuat laporan sebagai salah satu penunjang praktik, namun masih banyak guru yang memberikan tugas membuat laporan dan tugas tersebut seringkali ditulis tangan. Tingkatkan Sdm Di Banten Selatan, Ponpes Darul Ulum Panyaungan Buka Kelompok Belajar Mahasiswa Ut Dari dua contoh tersebut atau jika Anda bertemu dengan salah satunya, jelas Anda bisa membayangkan berapa banyak kertas yang dibutuhkan untuk mendukung pidato atau kebutuhan perusahaan untuk berjalan sebagaimana mestinya. Padahal, kedua hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari perkembangan kehidupan. Epidemi lokal belum berakhir. Sudah setahun sejak kami memindahkan interaksi kami dengan orang lain dan “memindahkan” pekerjaan kami ke rumah. Jika semua perawatan yang diperlukan harus dilakukan secara fisik, yaitu menggunakan kertas, tentu akan menyulitkan kami. Misalnya, kami harus mengirimkan dokumen ke mitra kami jika tidak memungkinkan untuk memenuhi situasi saat ini. Apalagi saat kita berada di area merah, area dimana banyak orang yang terinfeksi CCIDID-19, ya wajar saja, Itu adalah “gaya ninja” terbaik. Tidak menyenangkan meninggalkan rumah hanya untuk mengantarkan surat. Oleh karena itu, proses digitalisasi memudahkan pekerjaan kantor atau percakapan. Misalnya meminta tanda tangan dosen pembimbing saat mengirimkan file melalui email, atau mengirimkan tugas melalui Akademik atau Google Classroom lainnya. Mungkin karena wabah, kita terpaksa beralih ke digital suka atau tidak suka untuk melanjutkan pekerjaan atau pendidikan dan pembelajaran perusahaan kita. Mungkin kita kaget dan tidak terbiasa karena kita tidak pernah melakukan sesuatu seperti seni. Namun, dengan adanya pandemi ini, membuat kita lebih paham teknologi dan tidak sabar. Apalagi dengan digitalisasi ini, aplikasi Artikel Tentang Almamater , pernah dengar istilah ini? Atau apakah itu tampak aneh bagi Anda? Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai paperless office, ada baiknya kita mengetahui dulu istilahnya. Paperless office atau disebut juga paperless office adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mengelola manajemen dengan mengurangi atau menghilangkan penggunaan kertas dan beralih ke dokumen digital. Atau lebih sederhana lagi, paperless office, yaitu menggunakan selembar kertas dan mengubah dokumen menjadi digital. “Sungguh, mengapa kita beralih dari kertas ke digital? Sulit. Juga legal menggunakan kertas.” Mungkin ini salah satu hal yang terlintas di benak kita saat menghadapi perubahan. Sulit, perlu diperbaiki, dan pasti perlu diperbaiki. Itu yang jarang kita jumpai. Beragam Bentuk Kerjasama Tsm Dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri! Bagi generasi milenial tidak ada masalah bukan, karena generasi ini lahir dengan perkembangan teknologi modern. Namun, lain cerita bagi generasi orang tua kita yang dulunya tidak memiliki hal seperti itu. Jika itu adalah pilihanmu Perguruan tinggi mahasiswa pernah belajar, buku bahasa arab untuk mahasiswa perguruan tinggi pdf, pendiri budi utomo adalah beberapa mahasiswa dan perguruan tinggi, data mahasiswa perguruan tinggi, penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi swasta, penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi yang masih membuka pendaftaran mahasiswa baru, tempat perguruan tinggi tempat mahasiswa belajar, jadwal penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri, bimbingan belajar masuk perguruan tinggi negeri, merdeka belajar perguruan tinggi, belajar di perguruan tinggi
Akademiini lebih sempit dari pada sekolah tinggi maupun politeknik karena hanya menjalankan program pendidikan pada satu atau hanya beberapa cabang keilmuan. Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesia kbbi almamater merupakan istilah untuk perguruan tinggi atau akademi tempat mahasiswa pernah belajar dan menyelesaikan pendidikannya.
This research is entitled "Learning to Write Scientific Papers with the Discovery Method in Higher Education". The problem in this research is how to learn scientific writing with the discovery method in universities? The purpose of this research is to describe the learning of scientific writing with the discovery method in universities. The method used in this research is descriptive qualitative. Based on the results of the study, the discovery method has not been widely applied by lecturers in learning scientific writing. The obstacles are 1 lecturers still use the assignment method and examples, 2 lecturers still have difficulty in compiling learning tools using the discovery method, and 3 lecturers only provide scientific writing material due to a systematic misunderstanding between general and environmental rules. Therefore, scientific writing material needs to be given to students based on the discovery method. The selection of the right learning method is very influential on the success of students in scientific writing. The facts obtained indicate the need for appropriate learning methods. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 142 Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa Faculty of Language and Culture, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang Email maryau700 ABSTRACT This research is entitled "Learning to Write Scientific Papers with the Discovery Method in Higher Education". The problem in this research is how to learn scientific writing with the discovery method in universities? The purpose of this research is to describe the learning of scientific writing with the discovery method in universities. The method used in this research is descriptive qualitative. Based on the results of the study, the discovery method has not been widely applied by lecturers in learning scientific writing. The obstacles are 1 lecturers still use the assignment method and examples, 2 lecturers still have difficulty in compiling learning tools using the discovery method, and 3 lecturers only provide scientific writing material due to a systematic misunderstanding between general and environmental rules. Therefore, scientific writing material needs to be given to students based on the discovery method. The selection of the right learning method is very influential on the success of students in scientific writing. The facts obtained indicate the need for appropriate learning methods. Keywords Writing, Scientific Writing, and Discovery Method. RINGKASAN Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi”. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana pembelajaran karya tulis ilmiah dengan metode discovery di perguruan tinggi? Tujuan dalam penelitian ini adalah mendekripsikan pembelajaran karya tulis ilmiah dengan metode discovery di perguruan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, metode discovery belum banyak diterapkan dosen dalam pembelajaran karya tulis ilmiah. Ada pun kendalanya adalah 1 dosen masih menggunakan metode penugasan dan contoh, 2 dosen masih mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran dengan metode discovery, dan 3 dosen hanya memberikan materi karya tulis ilmiah disebabkan oleh ketidakfahaman sistematika antara kaidah secara umum dan selingkung. Oleh karena itu, materi karya tulis ilmiah perlu diberikan kepada mahasiswa dengan berbasis metode discovery. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan mahasiswa dalam menulis karya tulis ilmiah. Fakta yang diperoleh menunjukkan adanya kebutuhan metode pembelajaran yang tepat. Kata Kunci Menulis, Karya Tulis Ilmiah, dan Metode Discovery. Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 143 I. Pendahuluan Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap beberapa dosen dan mahasiswa pada perkuliahan karya tulis ilmiah di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang pada tahun 2020, diperoleh keterangan bahwa pembelajaran karya tulis ilmiah hampir tidak diberikan secara intensif. Karya tulis ilmiah hanya sebagai pengetahuan yang diberikan kepada mahasiswa tanpa adanya pendalaman dan tindak lanjut untuk memproduksinya. Terdapat juga salah tafsir mengenai kaidah secara umum dan selingkung. Sistematika penulisan karya tulis ilmiah antara kaidah secara umum dan selingkung dianggap sama. Butuh metode dan cara yang tepat untuk memberikan pemahaman mahasiswa agar tercipta keselarasan. Dengan demikian, diperlukan perangkat pembelajaran yang tepat. Selanjutnya, permasalahan dalam penelitian adalah bagaimana pembelajaran karya tulis ilmiah dengan metode discovery di perguruan tinggi. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mendekripsikan pembelajaran menulis cerita bergambar dengan metode discovery di perguruan tinggi. Melalui proses tersebut, diharapkan pembelajaran karya tulis ilmiah dengan metode discovery di perguruan tinggi dapat optimal. 2. Landasan Teori Karya Tulis Ilmiah Dwiloka dan Riana 20051-2 Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan yang berupa hasil pengembangan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan,kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan oranglain sebelumnya. Menurut Yamilah dan Samsoerizal 1994 90 memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu, dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 144 Menurut Sikumbang 1981, sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut. a. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, pasti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas. b. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang. c. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku. d. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis. e. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual. f. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat. Salah satu dasar penggolongan karangan disebut oleh jones 1960, yang membagi karangan ilmiah dan karangan non-ilmiah, berdasarkan fakta yang disajikan dalam karangan itu, yaitu fakta umum dan fakta pribadi Haryanto dkk, 20007 Penggolongan bisa pula dilakukan berdasarkan metodologi penulisanya, menjadi karangan ilmiah dan karangan tidak ilmiah. Bila karangan menyajikan fakta umum maupun pribadi, namun disajikan tidak dengan metoda yang baik dan benar maka disebut karangan yang tidak ilmiah Haryanto dkk, 20007 Berdasarkan pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. Hakikat Metode Discovery Ditinjau dari kata discover berarti menemukan, sedangkan discovery adalah penemuan Echol dan Sadili 1996185. Berkaitan dengan pendidikan, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 145 Hamalik 199490-91 menyatakan bahwa discovery merupakan proses pembelajaran yang menitikberatkan pada mental intelektual para peserta didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep atau generalisasi yang dapat diterapkan di lapangan. Dengan kata lain, kemampuan mental intelektual merupakan faktor penentuan terhadap keberhasilan dalam menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi, termasuk persoalan belajar. Berkaitan dengan pendapat diatas, metode pembelajaran yang dikembangkan Bruner dalam Djamarah 199622 lebih menitikberatkan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sesuatu melalui proses inquiry penelitian secara terstruktur dan terorganisir dengan baik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Siregar 198576-77 bahwa discovery by learning adalah proses pembelajaran untuk menemukan sesuatu yang baru dalam kegiatan belajar-mengajar. Proses belajar dapat menemukan sesuatu apabila pendidik menyusun terlebih dahulu beragam materi yang akan disampaikan, selanjutnya mereka dapat melakukan proses untuk menemukan sendiri berbagai hal penting terkait dengan kesulitan dalam pembelajaran. Pada tataran aplikasi, discovery disajikan dalan bentuk yang cukup sederhana, fleksibel, dan demikian, masih diperlukan adanya pengkajian-pengkajian secara empiris dan praktis yang menuntut perserta didik lebih peka dalam mengoptimalkan kecerdasan intelektual dengan matang, tanpa banyak bergantung pada arahan pendidik. Hal tersebut berkaitan dengan pandangan Ilahi 201233 bahwa discovery merupakan salah satu metode yang memungkinkan para peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan belajar-mengajar, sehingga mampu menggunakan proses mental untuk menemukan suatu konsep atau teori yang sedang dipelajari. Dengan kata lain, landasan pemikiran yang mendasai pendekatan belajar-mengajar ini bisa lebih mudah dihafal dan diingat, serta mudah ditransformasikan dalam menghadapi kompleksitas permasalahan yang beragam. Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 146 Berdasarkan berberapa pengertian yang sudah dijelaskan, aplikasi metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif dari discovery sangat berkaitan dengan realitas kehidupan yang empiris. Mengingat pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas sangat relevan dengan perkembangan zaman, terutama kemandirian peserta didik dalam menghadapi suatu persoalan kehidupan yang menuntut pemecahan secara holistik. Dengan demikian, tidak heran bila alternatif metode pembelajaran yang dianggap relevan dengan realitas kehidupan adalah bagaiamana perserta didik mampu diajak dan diberi motivasi untuk berpikir inovatif dalam menemukan sesuatau yang baru. Metode pembelajaran ini pada gilirannya akan mampu merangsang mahasiswa dalam menganalisis suatu persoalan yang sedang terjadi. Selain itu, aplikasi discovery juga menekan proses pengembangan diri self development yang menuntut mereka bisa mengolah pikiran dan mengoptimalkan potensi. Pada aplikasi tersebut, terdapat implikasi yang mendasari discovery learning sejalan dengan pernyataan Soemanto 2006228, yaitu a potensi intelektual para peserta didik akan semakin meningkat, b peserta didik akan belajar mengorganisasi dan menghadapi problem dengan metode pencarian masalah dengan memecahkan masalah sendiri yang sesuai dengan kapasitas mereka sebagai pembelajaran, dan c discovery mengarah pada self reward. Dengan demikian, berbagai implikasipembelajaran discovery sangat efektif dan efisien dalam mendayagunakan skill peserta didik untuk belajar memahami arti pendidikan yang sebenarnya. Pada sistem pembelajaran discovery, seorang pendidik tidak langsung menyajikan bahan pelajaran, akan tetapi peserta didik diberi peluang untunk menemukan sendiri suatu persoalan dengan menggunakan pendekatan problem itu, Ahmad dan Prasetya 200522 mengemukakan secara garis besar bahwa prosedur pembelajaran berdasarkan penemuan discovery based learning adalah 1 simulation, 2 problem statement,data collection, 4 data processing, 5 verification, dan 6 generalization. Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 147 Kegiatan discovery dapat dilakukan dengan melalui berbagai cara sesuai yang ditawarkan Ibrahim dan Syaodih 200338, yaitu a berdiskusi, b bertanya, c observation, d experiment,e menstimulasi, f inquiry approach, dan g memecahkan masalah. 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Data-data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan angket terhadap dosen dan mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Universitas AKI Semarang, dan Universitas Karya Husada Semarang. Selanjutnya, dilakukan triangulasi terhadap data-data hasil penelitian yang telah diperoleh. Dengan demikian, data hasil penelitian yang diperoleh dan dideskripsikan akurat/valid. 4. Hasil dan Pembahasan Hasil Wawancara Tahap ini dilaksanakan pada bulan April dan Mei di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Universitas AKI Semarang, dan Universitas Karya Husada Semarang. Berdasarkan wawancara kepada dosen dan mahasiswa diperoleh data sebagai berikut. Analisis kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran karya tulis ilmiah berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Responden berjumlah 24 berpendapat bahwa karya tulis ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Responden berjumlah 26 hanya menjelaskan makna karya tulis ilmiah. Pernah sebelum mengikuti kuliah 14, tidak mengisi 1, belum pernah 35. Menulis karya tulis ilmiah memerlukan pemikiran lebih mendalam. Media dan metode pendukung sangat diperlukan. Dengan adanya media dan metode pendukung akan mempermudah dalam membuat karya tulis ilmiah secara sistematis Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 148 Responden menjawab tidak tahu 38, tidak mengisi 5, 7 menjawab Media dan metode yang digunakan untuk membuat karya tulis ilmiah tepat dan tidak membosankan. Tidak menjawab 6, belum pernah 44, Tidak pernah 49 pernah 1 pada mata kuliah metodologi penelitian. Metode yang menuntut siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran dan dapat mencari permasalahnnya sendiri, pembelajaran yang mengedepankan siswa mencari permasalahan sendiri. Pembelajaran yang berbasis masalah, ditekankan pada ditemukannya konsep sendiri, Tidak pernah 8, tidak menjawab 2, pernah 40 pada mata kuliah metode penelitian bahasa dan sastra. Pembelajaran ini dapat membantu peserta didik lebih mandiri, sangat menantang dan menyenangkan, dalam pembelajaran lebih bervariasi, pembelajaran lebih hidup, mahasiswa dapat menemukan sesuatu yang baru. Sementara itu, hasil wawancara dari Universitas AKI Semarang diperoleh terhadap responden menjawab pernah 14, tidak pernah 1, pernah untuk mata kuliah estetik 4, pernah untuk mata kuliah metodologi penelitian 17, media Pembelajaran 2, tidak menjawab 2. Responden tidak pernah 7, tidak menjawab 2, pernah ketika menulis ide kreatif di android masing-masing 12. Responden menjawab perlu, karena untuk menunjang dan mempermudah dalam membuat karya tulis ilmiah, pembelajaran tidak monoton, mempermudah menemukan inspirasi dalam membuat karya tulis ilmiah. Tidak tahu 15, tidak menjawab 4, suatu aplikasi dalam komputer yang digunakan untuk membuat media pembelajaran. Belum pernah 18, tidak menjawab 3. Berbeda dengan itu, hasil wawancara yang dilakukan di Universitas Karya Husada terhadap responden adalah karya tulis ilmiah adalah menarik, kreatif, dan ilmiah yang di dalamnya terdapat kaidah-kaidah dalam sistematika. Responden pernah mendapatkan materi karya tulis ilmiah. Mata kuliah metode penelitian. Responden sangat sulit memaparkan latar belakang dalam penelitian karena belum ada ide jadi masih sulit dituangkan dalam bentuk tulisan. Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 149 Responden memerlukan media yang tepat untuk menulis, agar karya tulis ilmiah mampu diciptakan dalam bentuk tulisan dan ada tempat untuk mencurahkan inspirasi dalam melakukan penelitian. Pembelajaran discovery adalah pembelajaran yang bermakana, karena mampu menemukan sendiri. Responden pernah menggunakan media discovery pada mata kuliah yang lain. Pembelajaran dengan metode discovery sangat menyenangkan karena pembelajarannya inovatif dan kreatif, sehingga tidak bosan dalam pembelajaran. Hasil Observasi Tahap ini dilaksanakan pada bulan April dan Mei di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Universitas AKI Semarang, dan Universitas Karya Husada Semarang. Berdasarkan observasi yang diperoleh dari masing-masing perguruan tinggi diperoleh data bahwa 1 mahasiswa belum memahami perbedaan antara kaidah secara umum dan kaidah selingkung, 2 karya tulis ilmiah tidak diberikan secara intensif, 3 pembelajaran karya tulis ilmiah disampaikan dengan metode penugasan dan contoh yang menjadikan mahasiswa cenderung jenuh dan tidak memahami secara mendalam hakikat karya tulis ilmiah, dan 4 pembelajaran yang tidak student centered melainkan teacher centered sehingga pembelajaran banyak berorientasi pada dosen dan mahasiswa hanya menerima materi tanpa melakukan penemuan secara langsung dan mandiri. Hasil Angket Berdasarkan angket yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang diperoleh data bahwa hasil angket dari 12 pertanyaan yang diajukan kepada 50 mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Tanggapan responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang diajukan. Rata-rata indeks skor jawaban berada pada rentang indeks skor tinggi. Berdasarkan data tersebut pertanyaan pertama mengenai pengetahuan tentang karya tulis ilmiah 6 responden menjawab ya, 1 menjawab tidak, 0 Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 150 menjawab pernah, 1 menjawab tidak pernah, 11 menjawab perlu, dan 1 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa karya tulis ilmiah perlu diajarkan untuk mahasiswa. Pertanyaan kedua mengenai materi karya tulis ilmiah, 3 responden menjawab ya, 16 menjawab tidak, 11 menjawab pernah, 18 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa materi kurang diajarkan pada mahasiswa. Pertanyaan ketiga mengenai mata kuliah tentang karya tulis ilmiah, 2 responden menjawab ya, 14 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 7 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada mata kuliah tentang karya tulis ilmiah. Pertanyaan keempat mengenai kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah, 16 responden menjawab ya, 5 menjawab tidak, 19 menjawab pernah, 6 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa pernah mengalami kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah. Pertanyaan kelima mengenai keperluan media untuk menulis karya tulis ilmiah, 19 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 1 menjawab tidak pernah, 29 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memerlukan media untuk menulis karya tulis ilmiah. Pertanyaan keenam mengenai metode pembelajaran discovery, 15 responden menjawab ya, 6 menjawab tidak, 4 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa mengetahui metode pembelajaran discovery. Pertanyaan ketujuh mengenai materi menggunakan metode discovery, 7 responden menjawab ya, 8 menjawab tidak, 31 menjawab pernah, 1 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa metode discovery pernah diajarkan pada mahasiswa. Pertanyaan kedelapan mengenai hasil pembelajaran menggunakan metode discovery. 9 responden menjawab ya, 5 menjawab tidak, 19 menjawab pernah, 4 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 151 perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa pernah berhasil dengan metode discovery. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa 83 responden menjawab ya, 105 responden menjawab tidak, 81 responden menjawab pernah, 133 responden menjawab tidak pernah, 40 responden menjawab perlu, dan 1 responden menjawab tidak perlu. Berdasarkan data tersebut jumlah tertinggi adalah 133 yaitu responden tidak pernah menggunakan media pembelajaran menulis cerita bergambar dengan metode discovery. Sementara itu, berdasarkan angket yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa di Universitas AKI Semarang diperoleh data bahwa hasil angket dari 12 pertanyaan yang diajukan kepada 50 mahasiswa Universitas AKI Semarang. Tanggapan responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang diajukan. Rata-rata indeks skor jawaban berada pada rentang indeks skor tinggi. Berdasarkan data tersebut pertanyaan pertama mengenai pengetahuan tentang karya tulis ilmiah 24 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 9 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 3 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa karya tulis ilmiah perlu diajarkan untuk mahasiswa. Pertanyaan kedua mengenai materi karya tulis ilmiah, 0 responden menjawab ya, 3 menjawab tidak, 45 menjawab pernah, 3 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa materi karya tulis ilmiah pernah diajarkan pada mahasiswa. Pertanyaan ketiga mengenai mata kuliah tentang karya tulis ilmiah, 12 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 27 menjawab pernah, 3 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa pernah mendapat karya tulis ilmiah pada mata kuliah tertentu. Pertanyaan keempat mengenai kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah, 0 responden menjawab ya, 18 menjawab tidak, 33 menjawab pernah, 6 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 152 ini menunjukkan bahwa mahasiswa pernah mengalami kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah. Pertanyaan kelima mengenai keperluan media untuk menulis karya tulis ilmiah, 9 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 45 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memerlukan media untuk menulis karya tulis ilmiah. Pertanyaan keenam mengenai metode pembelajaran discovery, 0 responden menjawab ya, 39 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 6 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak mengetahui metode pembelajaran discovery. Pertanyaan ketujuh mengenai materi menggunakan metode discovery, 0 responden menjawab ya, 36 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 15 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa metode discovery tidak diajarkan pada mahasiswa. Pertanyaan kedelapan mengenai hasil pembelajaran menggunakan metode discovery. 0 responden menjawab ya, 30 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 6 menjawab tidak pernah, 6 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak pernah berhasil dengan metode discovery. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa 52 responden menjawab ya, 176 responden menjawab tidak, 96 responden menjawab pernah, 80 responden menjawab tidak pernah, 56 responden menjawab perlu, dan 0 responden menjawab tidak perlu. Berdasarkan data tersebut jumlah tertinggi adalah 176 yaitu responden tidak menggunakan media pembelajaran menulis cerita bergambar. Berbeda dengan hal tersebut, berdasarkan angket yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa di Universitas Karya Husada Semarang diperoleh data hasil angket dari 12 pertanyaan yang diajukan kepada 50 mahasiswa Universitas Karya Husada Semarang. Tanggapan responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 153 terhadap pertanyaan yang diajukan. Rata-rata indeks skor jawaban berada pada rentang indeks skor tinggi. Berdasarkan data tersebut pertanyaan pertama mengenai pengetahuan tentang karya tulis ilmiah 3 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 1 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa karya tulis ilmiah perlu diajarkan untuk mahasiswa. Pertanyaan kedua mengenai materi karya tulis ilmiah, 1 responden menjawab ya, 2 menjawab tidak, 21 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa materi tidak pernah diajarkan pada mahasiswa. Pertanyaan ketiga mengenai mata kuliah tentang karya tulis ilmiah, 2 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 19 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada mata kuliah tentang karya tulis ilmiah. Pertanyaan keempat mengenai kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah, 0 responden menjawab ya, 1 menjawab tidak, 23 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa pernah mengalami kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah. Pertanyaan kelima mengenai keperluan media untuk menulis karya tulis ilmiah, 0 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 1 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 22 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memerlukan media untuk menulis karya tulis ilmiah. Pertanyaan keenam mengenai metode pembelajaran discovery, 4 responden menjawab ya, 2 menjawab tidak, 2 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa mengetahui metode pembelajaran discovery. Pertanyaan ketujuh mengenai materi menggunakan metode discovery, 0 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 22 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa metode discovery pernah diajarkan pada mahasiswa. Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 154 Pertanyaan kedelapan mengenai hasil pembelajaran menggunakan metode discovery. 7 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 8 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa pernah berhasil dengan metode discovery. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa 22 responden menjawab ya, 35 responden menjawab tidak, 101 responden menjawab pernah, 47 responden menjawab tidak pernah, 23 responden menjawab perlu, dan 0 responden menjawab tidak perlu. Berdasarkan data tersebut jumlah tertinggi adalah 101 yaitu responden pernah menggunakan media pembelajaran menulis cerita bergambar dengan metode discovery, tetapi masih dibutuhkan hal yang beda, penyempurnaan, dan lebih menarik lagi. 5. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, metode discovery belum banyak diterapkan oleh para dosen dalam pembelajaran karya tulis ilmiah. Ada pun kendalanya adalah 1 dosen masih menggunakan metode penugasan dan contoh, 2 dosen masih mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran dengan metode discovery, dan 3 dosen hanya memberikan materi karya tulis ilmiah secara sepintas disebabkan oleh ketidakfahaman sistematika antara kaidah secara umum dan selingkung. Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran yang dapat membantu mahasiswa dalam karya tulis ilmiah. Pemilihan metode yang tepat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan mahasiswa dalam karya tulis ilmiah. Adapun metode yang digunakan adalah discovery. Metode tersebut dapat mengoptimalkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya tulis ilmiah. Fakta yang diperoleh menunjukkan adanya kebutuhan akan metode pembelajaran yang tepat. Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 155 6. Daftar Pustaka Ahmad, Abu, dan Joko Tri Prasetyo. 2005. Strategi Belajar-Mengajar. Bandung Pustaka Setia. Burton, William. 1953. The Guidance of Learning Activity. New York Appleton Century. Djamarah, Syaiful Bahri. 1996. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta Rineka Cipta. Echol, John M., dan Hasan Sadili. 1996. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta Gramedia. Hamalik, Oemar. 1994. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran; Dasar-Dasar dan Strategi Pelaksanaannya di Perguruan Tinggi. Bandung Trigenda Karya. Http//www. DOAJ-write artikel journal. Diunduh 15 Maret 2021. Ibrahim, R., dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta Rineka Cipta. Illahi, Muhammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy dan Mental Vocanational Skill. Yogyakarta Diva Press. Siregar, Masarudin. 1985. Didaktik Metodik dan Kedudukan dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta Subangsih. validasi-karya-ilmiah%20contoh%20dari% Elsevier. Co-Lab research and development of an online learning environment for collaborative scientific discovery learning. Issue 4, July 2005, pages 671-688 diunduh 21April 2021. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Guidance of Learning ActivityWilliam BurtonBurton, William. 1953. The Guidance of Learning Activity. New York Appleton Kurikulum dan Pembelajaran; Dasar-Dasar dan Strategi Pelaksanaannya di Perguruan TinggiOemar HamalikHamalik, Oemar. 1994. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran; Dasar-Dasar dan Strategi Pelaksanaannya di Perguruan Tinggi. Bandung Trigenda Pengajaran. Jakarta Rineka CiptaR IbrahimNana DanSyaodihIbrahim, R., dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta Rineka Discovery Strategy dan Mental Vocanational SkillMuhammad IllahiTakdirIllahi, Muhammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy dan Mental Vocanational Skill. Yogyakarta Diva Press.
KKNdalam Kemasan Desa Binaan Perguruan Tinggi; Tips Sukses Meraih Perguruan Tinggi Impian dan Mengatasi Berbagai Kebimbangan Calon Mahasiswa Indonesia; Sedangkan kalian, mulai dari kecil sampai tua hanya ada di tempatmu, kalian tiada pernah belajar" bentakku. Akhirnya kedua pohon itu tertawa semakin menjadi-jadi. " Aih anak muda
Pendahuluan Kamu pasti sering mendengar istilah “almamater”, bukan? Apa sih sebenarnya artinya? Almamater adalah istilah yang biasanya digunakan untuk mengacu pada universitas atau perguruan tinggi tempat mahasiswa pernah belajar. Perguruan tinggi adalah tempat yang sangat penting bagi mahasiswa, karena di sinilah mereka belajar untuk mengembangkan kemampuan dan skill mereka. Tapi, menjadi mahasiswa sukses tidak semudah itu. Kamu harus punya motivasi yang tinggi, menjaga keseimbangan antara akademik dan nonakademik, dan banyak hal lainnya. Di artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana menjadi mahasiswa sukses dengan memanfaatkan inspirasi dari almamater mahasiswa sukses yang telah ada sebelumnya. Yuk, simak selengkapnya! Mengapa Almamater Identik dengan Perguruan Tinggi? Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa kata “almamater” identik dengan perguruan tinggi? Padahal, “almamater” sendiri berasal dari bahasa Latin yang artinya “ibu yang menyusui”. Namun, kata ini sangat erat kaitannya dengan dunia perguruan tinggi. Sejarah Istilah Almamater Sebelum menjelaskan mengapa perguruan tinggi disebut almamater, penulis akan memberikan sedikit sejarah terkait istilah ini. Istilah almamater pertama kali digunakan pada abad ke-15 di Universitas Bologna, Italia. Pada saat itu, almamater digunakan untuk menyebut universitas tempat para mahasiswa belajar dan menimba ilmu seperti layaknya seorang anak yang disusui oleh ibunya. Peran Perguruan Tinggi dalam Membentuk Karakter Mahasiswa Sekarang, kamu mungkin bertanya-tanya mengapa perguruan tinggi begitu identik dengan kata “almamater”. Hal ini dikarenakan perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membentuk karakter seorang mahasiswa. Selain memberikan ilmu pengetahuan, perguruan tinggi juga membentuk pola pikir, cara pandang, dan sikap seseorang. Seorang mahasiswa akan melewati berbagai proses pembelajaran, mulai dari kuliah hingga tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Selain itu, mahasiswa juga akan belajar untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan membangun hubungan sosial. Hal ini akan membentuk karakter mahasiswa dan membantu mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Perguruan Tinggi sebagai Tempat Mengembangkan Kemampuan dan Skill Selain membentuk karakter, perguruan tinggi juga menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dan skill. Dalam perguruan tinggi, mahasiswa akan mempelajari ilmu pengetahuan secara mendalam dan terstruktur. Mahasiswa juga akan dilatih untuk berpikir kritis, menganalisis, dan memecahkan masalah. Tidak hanya itu, perguruan tinggi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan skill di luar akademik, seperti kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, dan keterampilan sosial. Mahasiswa dapat bergabung dengan berbagai organisasi dan kegiatan di perguruan tinggi untuk mengembangkan kemampuan dan skill tersebut. Kesimpulannya, perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seorang mahasiswa. Selain memberikan ilmu pengetahuan, perguruan tinggi juga membentuk karakter, mengembangkan kemampuan dan skill, serta memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa. Oleh karena itu, tidak heran jika perguruan tinggi sering diidentikkan dengan kata “almamater”. Menjadi mahasiswa sukses merupakan impian banyak orang. Namun, untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama-tama, pendidikan berkualitas dari perguruan tinggi yang baik sangatlah penting. Kamu akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan membangun dasar yang kuat untuk karirmu di masa depan. Selain itu, menjalin hubungan yang baik dengan dosen dan mahasiswa lainnya juga sangat penting. Kamu bisa mendapatkan mentor yang akan membantu kamu dalam proses belajar dan memberikan saran serta masukan yang bermanfaat. Dalam membangun hubungan yang baik, kamu bisa aktif dalam organisasi dan kegiatan di perguruan tinggi. Hal ini akan membantu kamu dalam memperluas jaringan dan mengembangkan kemampuan sosialmu. Tidak hanya itu, motivasi yang tinggi dalam belajar juga merupakan kunci dalam menjadi mahasiswa sukses. Dengan memotivasi diri sendiri untuk terus belajar dan berprestasi, kamu akan meraih hasil yang memuaskan. Namun, kamu juga harus menjaga keseimbangan antara akademik dan non-akademik. Jangan terlalu fokus pada belajar saja, namun jangan juga mengabaikan kegiatan lainnya seperti olahraga dan kegiatan sosial. Dengan menjalankan semua hal tersebut, kamu akan menjadi mahasiswa yang sukses dan mampu meraih impianmu di masa depan. Jangan lupa untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah! 😊👍 Bagaimana Menjadi Mahasiswa Sukses? Menjadi mahasiswa sukses bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan usaha dan tekad yang kuat, kamu bisa mencapainya! Berikut adalah beberapa langkah penting untuk mencapai kesuksesan di perguruan tinggi Mencari Informasi Tentang Perguruan Tinggi yang Tepat Sebelum memilih perguruan tinggi, kamu harus mencari informasi yang lengkap dan akurat tentang perguruan tinggi yang ingin kamu masuki. Hal ini akan membantumu menemukan perguruan tinggi yang cocok dengan minat, kemampuan, dan tujuanmu. Memiliki Tujuan yang Jelas dan Terencana Menjadi mahasiswa sukses membutuhkan tujuan yang jelas dan terencana. Buatlah tujuan yang spesifik, realistis, dan terukur, seperti meraih IPK tertentu atau mengikuti program magang. Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu akan terus termotivasi untuk berusaha mencapainya. Belajar dengan Rajin dan Konsisten Belajar merupakan salah satu kunci utama untuk menjadi mahasiswa sukses. Rajin dan konsisten belajar akan membantumu memahami materi dengan lebih baik dan siap menghadapi ujian atau tugas yang diberikan. Mengasah Skill dan Kemampuan dengan Aktif Terlibat dalam Kegiatan di Perguruan Tinggi Aktif terlibat dalam kegiatan di perguruan tinggi, seperti organisasi, klub, atau komunitas, akan membantumu mengasah skill dan kemampuanmu. Selain itu, kamu juga bisa memperluas jaringan dan koneksimu. Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Kesehatan fisik dan mental merupakan faktor penting dalam mencapai kesuksesan sebagai mahasiswa. Jangan lupa untuk berolahraga, tidur cukup, dan makan makanan yang sehat. Selain itu, cari teman atau keluarga yang bisa dijadikan tempat curhat atau bercerita. Berinteraksi dengan Mahasiswa dan Dosen Lainnya dengan Baik Berinteraksi dengan mahasiswa dan dosen lainnya dengan baik akan membantumu membangun jaringan dan koneksi yang luas. Selain itu, kamu juga bisa memperoleh informasi atau nasihat yang berguna. Membangun Jaringan dan Koneksi yang Luas Membangun jaringan dan koneksi yang luas akan membantumu mendapatkan informasi atau kesempatan yang bisa memajukan kariermu di masa depan. Terlibatlah dalam kegiatan sosial atau komunitas yang sesuai dengan minatmu. Memanfaatkan Peluang Magang atau Program Pertukaran Pelajar Memanfaatkan peluang magang atau program pertukaran pelajar bisa membantumu memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang berharga. Selain itu, kamu juga bisa memperluas jaringan dan koneksimu di luar negeri. Mengembangkan Diri di Luar Akademik Mengembangkan diri di luar akMohon maaf, sepertinya ada kesalahan pada kalimat terakhir yang saya tulis. Kalimat terakhir yang seharusnya adalah Mengembangkan Diri di Luar Akademik Mengembangkan diri di luar akademik juga penting untuk mencapai kesuksesan sebagai mahasiswa. Cobalah untuk mempelajari hal-hal baru, seperti hobi atau bahasa asing. Selain itu, kamu juga bisa berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau relawan untuk membantu orang lain dan memperluas pengalamanmu. Tips Mencari Inspirasi dari Almamater Mahasiswa Sukses Ketika kamu sedang mencari inspirasi untuk meraih kesuksesan, ada baiknya kamu melihat contoh dari mahasiswa sukses yang berasal dari almamatermu sendiri. Mereka adalah teladan yang dapat menginspirasi kamu untuk meraih impianmu sendiri. Salah satu cara untuk mencari informasi tentang profil dan prestasi mahasiswa sukses dari almamatermu adalah dengan melakukan pencarian di website almamater atau menggunakan mesin pencari seperti Google. Di sana kamu bisa menemukan profil mahasiswa sukses dan prestasi yang mereka raih selama kuliah. Tak hanya itu, kamu juga bisa membaca atau menonton pengalaman sukses mahasiswa dari almamatermu di media sosial atau situs berita. Mereka bisa memberikan ide dan motivasi bagi kamu untuk meraih kesuksesan di masa depan. Jangan lupa untuk bergabung dalam komunitas atau alumni dari almamater mahasiswa sukses. Kamu bisa berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan mereka, serta memperluas jaringan dan koneksi kamu di dunia kerja. Dengan cara ini, kamu bisa memperoleh inspirasi dan motivasi yang cukup untuk mengembangkan potensi diri dan meraih kesuksesan di masa depan. Ingatlah bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah, namun dengan tekad, usaha, dan inspirasi yang tepat, kamu pasti bisa meraih impianmu. Kesimpulan Jadi, untuk menjadi mahasiswa sukses, kamu harus belajar di perguruan tinggi yang tepat dan memiliki tujuan yang jelas. Selain itu, kamu juga perlu rajin belajar dan konsisten mengasah skill dan kemampuan kamu. Kamu bisa aktif dalam kegiatan dan organisasi di perguruan tinggi untuk mengembangkan diri dan menjalin hubungan yang baik dengan dosen dan mahasiswa lainnya. Selain itu, kamu harus menjaga keseimbangan antara akademik dan non-akademik, serta kesehatan fisik dan mental. Kamu juga bisa memanfaatkan peluang magang atau program pertukaran pelajar untuk mengembangkan diri dan membangun jaringan dan koneksi yang luas. Terakhir, kamu bisa mencari inspirasi dari mahasiswa sukses dari almamatermu dengan mencari informasi tentang profil dan prestasi mereka, membaca atau menonton pengalaman sukses mereka di media sosial atau situs berita, dan ikut dalam komunitas atau alumni mereka. Jadi, jangan takut untuk bermimpi menjadi mahasiswa sukses! Cari perguruan tinggi yang tepat, tetap konsisten dan rajin belajar, aktif dalam kegiatan dan organisasi, serta menjaga kesehatan dan keseimbangan antara akademik dan non-akademik. Jangan lupa juga memanfaatkan peluang magang atau program pertukaran pelajar dan mencari inspirasi dari mahasiswa sukses dari almamatermu. Siapa tahu, kamu bisa menjadi mahasiswa sukses berikutnya!
4SVbAfK. 4w8lvmi1xo.pages.dev/1764w8lvmi1xo.pages.dev/3734w8lvmi1xo.pages.dev/574w8lvmi1xo.pages.dev/454w8lvmi1xo.pages.dev/3544w8lvmi1xo.pages.dev/4984w8lvmi1xo.pages.dev/3154w8lvmi1xo.pages.dev/186
perguruan tinggi mahasiswa pernah belajar