Komponen power steering tentu sudah bukan menjadi hal asing untuk mobil-mobil keluaran saat ini. Peranti ini menjadi salah satu faktor yang membantu pengemudi lebih mudah untuk mengendalikan kemudi. Power steering sebenarnya merupakan sebuah sistem kemudi yang memiliki fungsi untuk membuat kemudi lebih ringan dan saat dikemudikan tidak terlalu membutuhkan banyak tenaga.
Power steering pada kendaraan berfungsi untuk meringankan pengemudi disaat memutar roda kemudi. Sistem power steering pada kendaraan dibagi menjadi tiga tipe pada umumnya, yaitu tipe power steering hidrolik, tipe power steering elektrik dan tipe power steering hidrolik elektrik. Power steering hidrolik memanfaatkan tekanan hidrolik untuk membantuk meringankan roda kemudi saat diputar. Tekanan hidrolik ini berasal dari pompa power steering. Selain pompa power steering, pada power steering terdapat beberapa komponen utama, yaitu Pompa power steering Pompa power steering berfungsi untuk menghasilkan tekanan hidrolik pada sistem. Tekanan ini berasal dari proses pemompaan pada pompa. Pompa power steering ini digerakkan oleh poros engkol melalui sambungan puli dan v-belt. Pada umumnya, jenis pompa power steering adalah pompa jenis vane. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini Cara kerja Jika rotor di dalam pompa berputar karena digerakkan oleh poros engkol melalui puli dan v-belt maka akan membuat vane yang ada pada rotor tersebut terlempar keluar karena gaya sentrifugal sehingga akan menekan dinding dan menyebabkan vane tersebut menghisap dan menekan fluida. Didalam pompa power steering juga dilengkapi dengan regulator valve katup regulator yang berfungsi untuk mengontrol tekanan hidrolik agar tekanan tidak melebihi tekanan spesifikasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini Control valve Selain pompa power steering, didalam sistem power steering hidrolik terdapat komponen control valve katup pengontrol yang memiliki fungsi untuk mengatur aliran fluida dari pompa ke silinder pada bagian sebelah kiri atau kanan pada saat roda kemudi diputar ata diarahkan kembali ke reservoir pada saat roda kemudi tidak diputar atau berjalan lurus. Cara kerja Pada saat kendaraan berjalan lurus Unit control valve pada posisi netral, pada saat ini telah diatur sedemikan rupa agar fluida hidrolik dari pompa mengalir kembali ke kedua sisi kerja silinder dan ke reservoir. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini Pada saat kendaraan belok kiri Ketika roda kemudi diputar ke arah kiri maka akan menggerakkan batang kemudi ke arah kiri juga. Batang kemudi ini akan menggerakkan katup rotari dalam rotary disc valve bergerak meninggalkan rotasi luar control sleeve. Lubang pada kontrol hidrolik ini memungkinkan fluida berterkanan mengalir dari pompa power steering ke bagian sisi kiri silinder, sedangkan fluida yang berada pada bagian sisi kanan silinder akan di kembalikan ke reservoir. Hal ini akan membantu meringankan pengemudi saat memutar roda kemudi ke kiri. Pada saat kendaraan belok kanan Ketika roda kemudi diputar ke arah kanan maka akan menggerakkan batang kemudi ke arah kanan juga. Batang kemudi akan menggerakkan katup rotari dalam bergerak menginggalkan rotasi luar. Lubang pada kontroi hidrolik memungkinkan dluida bertekanan mengalir dari pompa power steering ke bagian sisi kanan silinder, sedangkan fluida pada bagian sisi kiri silinder akan dikembalikan kembali ke reservoir. Hal ini akan membantu meringaan pengemudi saat memutar roda kemudi ke kanan.
Gambar Komponen power steering Prinsip kerja FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI Semester IV POMPA POWER STEERING No. JST/OTO/PTO 6322/03 100 menit Tgl : 29 Februari 2016 Gambar. Prinsip kerja power steering Tekanan hidrolis bekerja pada piston yang terdapat pada silinder. Diantara menutup katup
Untuk memudahkan pengemudi dalam mengendalikan dan meringankan roda kemudi pada kendaraan maka disematkan fitur power steering system. Fitur ini akan membuat setir menjadi mudah di putar ketika mobil akan berbelok, sehingga pengemudi tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga saat memutar setir. Umumnya mobil pribadi, penumpang dan niaga banyak menggunakan power steering system yang memanfaatkan fluida atau dikenal dengan nama power steering hidrolik. Power steering tipe ini menggunakan tenaga putaran mesin yang terhubung ke pompa power steering. Nantinya pompa power steering akan memompa fluida supaya mendapatkan tenaga tambahan untuk meringankan pengendalian kemudi. Namun seiring kemajuan zaman, kini pabrik atau perusahaan mulai memproduksi mobil dengan electric power steering system. Sesuai dengan namanya electric power steering memanfaatkan arus listrik untuk menggerakan motor listrik. Jadi tanpa adanya arus listrik pada power steering, maka kemudi akan terasa berat dan keras saat mobil Power Steering Hidrolik Power steering hidrolik tersusun dari beberapa komponen untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Masing-masing komponen pada power steering hidrolik memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda. Apa saja itu? Berikut beberapa komponen power steering hidrolik dan fungsinya. 1. Low Pressure Steering Hose Komponen pada power steering hidrolik yang pertama adalah low pressure steering hose. Komponen ini memiliki fungsi utama yaitu sebagai tempat mengalirnya minyak power steering bertekanan rendah dari control valve menuju reservoir tank. Komponen low pressure steering hose terbuat dari bahan logam yang dapat menahan tekanan dan suhu tinggi. 2. Steering Gear Housing Keberadaan steering gear housing pada power steering di desain menyatu dengan power silinder dan juga control valve. Fungsi utama dari komponen ini adalah sebagai tempat meletakan power steering rack dan juga pinion gear. 3. Reservoir Tank Reservoir tank berfungsi untuk menampung minyak power steering yang mengalir melalui low pressure hose yang berasal dari control valve. Minyak power steering yang ada di dalam reservoir tank nantinya akan disalurkan kembali melalui pompa power steering. Baca Juga Cara Kerja Power Steering Hidrolik dan Elektrik Jenis Power Steering Pada Mobil Penyebab Power Steering Berdengung Bagian tutup reservoir tank dilengkapi dengan ventilasi supaya tekanan pada power steering system tetap stabil ketika hydraulic power steering bekerja. Pemilik mobil juga perlu memperhatikan kadar minyak power steering dan jangan biarkan sampai kosong. 4. Steering Rack Shaft Komponen steering rack shaft adalah sebuah shaft yang terdapat piston di salah satu sisi yang terhubung dengan power cylinder. Sementara di sisi yang lain memiliki gear yang terhubung dengan komponen pinion gear di steering gear housing. Selain itu, komponen ini juga langsung terhubung dengan roda dan juga tie rod. 5. Vane Pump Vane pump atau sering dikenal dengan nama pompa power steering ini bekerja untuk meningkatkan tekanan fluida ke seluruh bagian power steering hidrolik. Vane pump digerakan dengan memanfaatkan putaran mesin melalui pulley yang terhubung dengan v-belt. 6. Power Cylinder Power cylinder adalah tempat piston untuk menggerakan roda gigi kemudi yang di sebabkan tekanan minyak power steering yang dihasilkan dari pompa power steering. Komponen ini berupa silinder mekanis tempat piston internal yang menyatu dengan steering rack shaft. 7. High Pressure Steering Hose High pressure steering hose memiliki fungsi sebagai tempat mengalirnya minyak power steering bertekanan tinggi menuju ke control valve. Minyak power steering ini dialirkan melalui selang bertekanan tinggi menuju control valve yang ada pada control valve housing. Komponen ini terbuat dari bahan baja atau logam yang kuat terhadap tekanan dan suhu tinggi. 8. Control Valve Control valve adalah komponen yang mengatur arah aliran minyak power steering dari pompa steering sesuai dengan arah kemudi yang diinginkan pengemudi. Control valve di desain menyatu dengan komponen pinion gear dan diletakan pada control valve housing. Kelebihan Hydraulic Power Steering Kelebihan power steering hidrolik adalah jika salah satu komponen mengalami kerusakan bisa diperbaiki atau diganti komponen yang rusak saja. Sedangkan electric power steering rusak harus ganti satu mekanisme dan itu biayanya sangat mahal. Kelebihan lainnya yaitu perawatan power steering lebih mudah dan simpel. Kekurangan Hydraulic Power Steering Kekurangan dari power steering hidrolik adalah mekanismenya yang kurang efisien dan membebani mesin, karena vane pump memanfaatkan putaran mesin untuk menggerakannya sehingga tenaga mesin menjadi kurang maksimal. Tak hanya itu saja, mobil yang menggunakan power steering hidrolik memiliki asupan bahan bakar yang lebih boros.
Леб ቯеЯη иглуቨЮποзու ущ
Յоралεξ асомоտоሕ πየտирኽсуՊοскеца роклፉЛωдаምιዤኂλև за
Ηятрሱхθ иΑሶաбቬкሞκ звαраኃазε убΟ чеյи
Гոсощ ըከեጡиռօጧΝυ ущиሹሔሯоОሆ цօኩод
Усрапыс жеЧ ξитрυյолሖ ሽግιцθбևтուԿυз фуриሺюψ ጶ
ዕուт ևчωкэсрሪΕկ ረцуշοζሬт жሌ ոጩ
Inilahjantung power steering elektrik. Komponen motor listrik memakai setrum untuk mengatur pergerakan kemudi sesuai dengan masukan sensor sudut putar kemudi. Pada umumnya, ada dua jenis instalasi motor listrik EPS. Kalau lampu peringatan "EPS" atau "PS" atau "gambar kemudi dengan tanda seru" menyala, berarti ada masalah Pengertian Power SteeringKomponen dan Fungsi Power SteeringHydrolic Power Steering Electronic Power Steering ESPHydro-Electric Power SteeringCara Kerja Power Steering Hingga sekarang mobil masih menjadi moda transportasi yang banyak diminati. Bahkan semakin diminati. Hal ini dikarenakan mobil di era modern yang semakin canggih dengan fiturnya yang kompleks dan terus di-upgrade menyesuaikan kebutuhan masa kini. Berbeda dengan mobil zaman dulu yang masih sederhana dan cara mengendarainya pun masih merepotkan. Salah satunya pada komponen setir yang masih berat. Sehingga, saat berada di tikungan atau belokan pengendara harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk membelokan setir tersebut. Namun, hal ini tidak terjadi pada mobil di era 2000-an yang sudah menggunakan teknologi canggih pada sistem kemudi atau power steering. Itulah yang membuat mobil zaman sekarang bisa dengan mudahnya berbelak-belok di tikungan. Lalu apa sih sebenarnya power steering? Apa fungsinya dan bagaimana cara kerjanya sehingga bisa mempermudah pengendara dalam mengendarai mobil? Pengertian Power Steering Power steering merupakan sebuah komponen yang ada pada sistem kemudi. Secara umum kegunaannya untuk mempermudah pengendara dalam mengendarai mobil. Terutama pada saat berbelok. Power steering akan meringankan beban dari gaya yang dihasilkan mobil saat berbelok. Setidaknya ada tiga jenis power steering yang digunakan pada sistem kemudi mobil, di antaranya Tipe pertama, hydrolic power steering. Tipe ini secara sistem memanfaatkan tekanan fluida minyak untuk bekerja. Tipe ini banyak digunakan pada mobil seri pertama dan mobil truk. Tipe kedua, Electronic Power Steering EPS. Tipe kedua ini merupakan tipe terbaru yang menggunakan sistem otomatis motor listrik. Kebanyakan mobil baru yang keluar sekarang menggunakan tipe power steering yang satu ini. Tipe ketiga, Hydro-Electric Power Steering. Tipe ketiga ini merupakan tipe gabungan dari sistem hidrolik dan elektrik. Komponen dan Fungsi Power Steering Meskipun ada tiga jenis power steering namun ketiganya tetap mempunyai fungsi yang sama. Secara umum berfungsi untuk meringankan beban kemudi saat berbelok. Namun, secara spesifik akan dibedakan berdasarkan masing-masing komponennya. Hydrolic Power Steering Ada beberapa komponen power steering hidrolik yang saling bekerjasama dalam meringankan beban kemudi saat berbelok. Berikut adalah komponen-komponennya Reservoir Tank Reservoir tank merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan atau menampung cadangan minyak power steering. Pada tutupnya dilengkapi dengan ventilasi untuk mengatur tekanan udara dan stabilitas aliran minyak power steering. Vane Pump Vane pump atau pompa power steering ini berfungsi untuk memompa fluida atau minyak agar mengalir ke seluruh sistem hidrolik. Control Valve Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran fluida atau minyak yang bertekanan sesuai dengan arah kemudi. Power Cylinder Power cylinder merupakan komponen yang berfungsi menyalurkan aliran fluida atau minyak ke steering gear rack and pinion. Steering Gear Steering gear yang terdiri dari komponen rack and pinion memiliki fungsi sebagai penghubung atau pemindah tenaga putar dari steering colomb ke steering linkage. Stering Linkage Komponen yang satu ini berfungsi untuk meneruskan gerakan steering gear ke roda sesuai dengan arah kemudi yang diinginkan pengemudi. Steering Hose Steering hose atau selang power steering berfungsi sebagai saluran fluida atau minyak yang terbuat dari logam. Sehingga, tahan panas dan tahan terhadap tekanan tinggi. Komponen ini terhubung dari vane pump – control valve – steering gear. Oil Power Steering Oil power steering atau minyak power steering merupakan komponen yang memang harus ada pada jenis power steering hidrolik ini. Hal ini dikarenakan sistem kerjanya itu sendiri yang memanfaatkan tekanan dari fluida atau minyak. Electronic Power Steering ESP Terdapat beberapa komponen pada electronic power steering yang saling bekerja dalam meringankan beban kendaraan saat berbelok. Komponen-komponen ini sangat jauh berbeda dengan power steering jenis hidrolik. Karena pada dasarnya komponen ini menggunakan sistem otomatis tidak menggunakan fluida atau minyak. Berikut adalah beberapa komponen electronic power steering Electronic Controle Module ECM Komponen yang satu ini merupakan otak dari sistem electonic power steering. Singkatnya, electronic controle module merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur dan memberikan perintah. Motor Listrik Motor listrik merupakan komponen yang bekerja secara langsung dalam membantu meringankan beban putaran kemudi atau setir. Vehicle Speed Sensor Komponen ini merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk memberikan data mengenai kecepatan mobil. Torque Sensor Torque sensor merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk memberitahu informasi saat kemudi mulai diputar. Steering Clutch Clutch atau kopling pada power steering berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan motor listrik dengan batang kemudi setir. Letaknya sendiri berada di antara keduanya. Noise Suppressor Komponen ini merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak. On-board Diagnostic On-board diagnotic merupakan sebuah panel indikator atau komponen yang akan memberi tahu jika terjadi masalah pada sistem ESP. Komponen ini terletak di panel instrumen kendaraan. Hydro-Electric Power Steering Seperti yang disampaikan di atas Hydro-Electric power steering merupakan gabungan antara sistem hidrolik dengan sistem otomatis. Maka komponennya pun merupakan gabungan dari keduanya. Dimana power steering jenis ini memanfaatkan fluida atau minyak yang digerakan oleh pompa menggunakan motor listrik bukan menggunakan mesin lagi. Adapun fungsi tiap komponennya masih sama. Cara Kerja Power Steering cara kerjapower steering Dari ketiga jenis power steering tersebut ketiganya memiliki cara kerja yang berbeda. Hal ini dikarenakan tiap-tiap komponennya yang berbeda. Hydrolic Power Steering Sistem power steering hidrolik bekerja secara manual sesuai dengan posisi kemudi atau setirnya. Posisi Lurus Pada kondisi lurus maka roda pun akan berjalan lurus. Sehingga, control valve berada di posisi netral. Artinya control valve menutup jalan bagi fluida atau minyak dan mengembalikannya mengalir ke vane pump. Kondisi seperti ini tidak menimbulkan tekanan pada salah satu sisi. Dalam arti tekanan minyak netral pada dua sisi. Posisi Belok Pada posisi berbelok sistem power steering akan mendapatkan tekanan. Baik berbelok ke arah kanan maupun ke arah kiri. Tekanan atau dorongan tersebutlah yang akan membantu mengurangi berat saat berbelok. Cara kerjanya sendiri pada saat kemudi atau setir dibelokan maka roda akan ikut berbelok. Hal ini memicu control valve ikut bergerak dan membuka jalan bagi minyak yang bertekanan tinggi untuk mendorong piston membantu steering gear untuk mengurangi usaha putar. Electronic Power Steering ESP Electronic power steering atau ESP berbeda dengan jenis hidrolik. Cara kerja ESP dilakukan secara otomatis. Setidaknya dapat dibagi dalam beberapa langkah Saat kunci kontak berada di posisi “ON” maka Electronic Controle Module EMC sudah berada dalam kondisi hidup. Selain itu, panel indikator power steering pun akan ikut menyala dan redup kembali saat mesin telah hidup. Saat mesin mulai hidup maka EMC memberikan instruksi untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch akan menghubungkan batang kemudi atau setir denga motor elektrik. Saat kemudi mulai diputar maka torque sensor akan mendeteksi berapa besar mobil berputar dan memberikan informasi tersebut pada EMC. Setelah itu EMC akan memberikan arus listrik pada motor sesuai dengan data yang disampaikan. Dengan demikian motor listrik akan memutar gigi kemudi. Sehingga, beban saat berbelok lebih ringan. Sedangkan peran vehicle speed sensor sendiri akan memberikan informasi apabila kecepatan kendaraan lebih dari 80 Km/Jam. Sehingga EMC akan menghentikan aliran listrik pada motor dan sistem kemudi menjadi berat kembali. Salah satu keuntungan menggunakan ESP adalah adanya lampu indikator. Jika dalam kerjanya power steering tidak optimal dengan ditandai lampu indikator yang menyala itu artinya ada masalah pada power steering. Anda harus segera memeriksanya atau membawanya ke bengkel. Hydro-Electric Power Steering Cara kerja power steering jenis ketiga ini adalah kolaboratif antara sistem hidrolik dan sistem otomatis. Dimana fluida akan dipompa oleh motor listrik dan selanjutnya sama saja seperti sistem hidrolik. Referensi credit image
HalamanUnduh untuk Komponen Electric Power Steering Eps Dan Fungsinya Nuroehi
Fungsi Komponen dan Cara Kerja Elektronik Power Steering -, Pada Sebuah Kendaraan bermotor dalam hal ini mobil, sitem steering berfungsi sebagai pengubah arah roda depan kendaraan agar kendaraan bisa berbelok kearah yang diinginkan pengemudi. Prinsip kerja steering system yakni mengubah gaya putar dari roda kemudi menjadi gerakan searah. Pada tipe electric power steering, untuk memperingan pengemudi saat memutar roda kemudi sudah tidak menggunakan tekanan hidrolik namun diganti dengan menggunakan tenaga dari motor steering tipe elektrik ini karena tidak lagi memanfaatkan tenaga putaran dari poros engkol untuk memutarkan pompa power steering sehingga beban mesin akan berkurang. Baca Juga Cara Kerja Hidrolik Power Steering Fungsi Komponen Elektronik Power SteeringElektronic Controle Module ECM/ PCM/ ECU yang berfungsi untuk mengatur kerja dari power steering tipe elektrik ini. Motor elektrik motor listrik yang berfungsi untuk membantu meringankan roda kemudi saat diputar. Vehicle speed sensor yang berfungsi untuk memberikan data tentang kecepatan kendaraan pada ECM. Torque sensor berfungsi untuk memberi tahu informasi kepada ECM ketika roda kemudi mulai diputar. Clutch atau kopling pada power steering berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang kemudi. Noise suppressor berfungsi untuk mendeteksi mesin apakah sedang bekerja atau tidak menyala atau mati. On-board diagnostic berfungsi memberitahu pengemudi ketika ada masalah pada sistem power steering elektrik ini. Pada umumnya on-board diagnostic ini berupa indikator yang berada di panel instrumen. Cara Kerja Elektronik Power SteeringPada saat kunci kontak diputar ke posisi On maka ECM elektronik power steering akan mendapatkan aliran listrik pada kondisi standby dan pada saat itu panel lampu indikator elektronik power steering akan menyala. Pada saat mesin dihidupkan maka noise suppressor akan menginformasikan pada ECM untuk mengaktifkan motor elektrik dan clutch akan menghubungkan batang kemudi dengan motor elektrik. Pada saat roda kemudi mulai diputar oleh pengemudi maka akan dideteksi oleh torque sensor, kemudian torque sensor akan menginformasikan sejauh mana roda kemudi diputar dan seberapa cepat roda kemudi diputar ke ECM. Dengan adanya informasi dari torque sensor tersebut, ECM akan mengirimkan arus listrik ke motor listrik sesuai dengan yang dibutuhkan, kemudian motor listrik EPS akan memutarkan gigi kemudi sehingga akan membuat roda kemudi saat diputar menjadi lebih ringan. Sedangkan Vehicle speed sensor akan menginformasikan kecepatan kendaraan ke ECM, ketika kecepatan kendaraan tinggi yaitu sekitar diatas 80 km/jam, maka ECM akan menghentikan aliran listrik ke motor elektrik sistem elektronik power steering di non aktifkan sehingga roda kemudi akan menjadi berat kembali. Hal tersebut dilakukan dengan menjaga tingkat keamanan pengemudi, karena ketika kendaraan berjalan cepat dan roda kemudi ringan dapat membahayakan pengemudi karena roda kemudi akan lebih responsif, oleh karena itu kerja power steering akan dimatikan sementara. Pada saat terjadi kesalahan pada sistem elektronik power steering ini maka lampu indikator elektronik power steering akan menyala untuk menginformasikan ke pengemudi bahwasannya sistem elektronik power steering terjadi kerusakan. Pada saat itu ECM akan memutuskan aliran listrik ke motor elektrik EPS dan menghentikan arus ke clutch sehingga akan memutuskan hubungan antara motor dengan batang kemudi, Pada saat power steering ini tidak berfungsi, roda kemudi masih dapat digunakan walaupun saat memutar kemudi akan terasa lebih berat dari sebelumnya. Demikian artikel tentang komponen dan cara kerja elektronik power steering, semoga dapat menambah wawasan kita semua, kunjungi juga ulasan berikut ini. Dilansirdari situs resmi Daihatsu Indonesia, berikut komponen pada power steering dengan fungsinya masing-masing. 1. Reservoir Tank Komponen yang pertama yaitu ada reservoir tank. Komponen ini terletak pada bagian hidrolik pump yang berfungsi untuk menampung cadangan minyak yang dimiliki power steering.
Power Steering - Power steering adalah suatu komponen yang mekanisme kerjanya menghasilkan tenaga untuk digunakan dalam membantu pengoperasian kemudi yang bertujuan supaya kemudi kendaraan menjadi ringan, stabil, dan memberi kenyamanan bagi pengemudi. Pada power steering sendiri ada 2 jenis yang secara umum sering digunakan, yaitu hydraulic dan elektric. Pada artikel berikut kita akan membahas mengenai power steering yang menggunakan elektrik, dimana dibutuhkannya tenaga listrik untuk menggerakkan motor yang terpasang pada steering column, secara garis besar gambarnya seperti di bawah ELECTRIC POWER STEERING EPSElectric Power Steering EPS atau power steering elektrik merupakan salah satu jenis power steering yang banyak dipakai mobil modern. EPS menggunakan motor elektrik yang berhubungan langsung dengan batang setir steering column untuk membuat ringan putaran setir. Biasanya motor penggerak EPS diletakkan di bawah dashboard atau di ruang mesin. Perbedaan pada Electric Power Steering EPS dengan jenis power steering hidrolik adalah terletak pada tenaga penggeraknya. Apabila pada Hidrolik power steering menggunakan tenaga hidraulik, pada EPS menggunakan tenaga motor listrik dalam membantu pengendalian kinerja ELECTRIC POWER STEERING EPSTujuan dari pengembangan EPS adalah meningkatkan efisiensi kerja kendaraan dengan melakukan perubahan proses kerja power steering. Perubahan ini mengalihkan sistem hidraulis ke elektrik. Power steering yang proses kerjanya dibantu arus listrik ini dapat mereduksi pemakaian energi kendaraan yang tidak EPSRoda kemudi lebih ringan pada kecepatan rendah. Engine tidak terbebani pompa power steering. Suara cenderung lebih tenang. Konstruksi lebih perlu memikirkan minyak power steering. Kerugian EPS Meskipun konstruksi simple, rangkaian elektriknya rumit. Harga komponen mahal. KOMPONEN ELECTRIC POWER STEERING EPSUmumnya pada sistem Electric Power Steering EPS menggunakan beberapa perangkat elektronik yang terdiri dari sensor, control, dan aktuator, berikut ini penjelasan mengenai beberapa komponen penting pada EPS1. Sensor-SensorKomponen pada kelompok sensor di EPS ini berfungsi dalam mendeteksi kondisi mobil agar sesuai dengan kebutuhan kemudi. Komponen sensor-sensor ini terdiri Vehicle Speed Sensor VSS, berfungsi mendeteksi kecepatan kendaraan sehingga sebagai masukan control module dalam untuk menentukan beban kemudi berdasarkan kecepatan kendaraan. Steering torque sensor, berfungsi mendeteksi moment saat kemudi mulai diputar oleh pengemudi. Noise Suppressor ,berfungsi sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak. 2. Steering Control Module Komponen ini akan mengolah semua data yang diberikan sensor dalam mengatur kerja EPS. Masukan dari sensor diolah dan data itu digunakan untuk mengatur agar kerja steering sesuai dengan kondisi jalan. Sehingga kebutuhan steering bisa terpenuhi dengan baik dalam berbagai aspek. 3. Aktuator Komponen ini terdiri dari motor listrik yang terletak bertautan dengan rack and pinion yang berfungsi membantu meringankan perputaran steering. Kerja dari motor ini dengan memutar untuk menggerakan steering rack sesuai perintah yang dikirim steering control module. 4. Steering Electric Clutch Komponen ini berfungsi layaknya kopling biasa dan terletak diantara motor dan batang kemudi. Tujuannya adalah memutus dan menyambungkan steering main shaft dengan elektrik motor sesuai dengan kondisi kendaraan. 5. On-Board Diagnostic Berupa display indikator yang berada di panel instrumen. Indikator yang akan menyala jika terdapat masalah dengan sistem EPS dan biasanya akan menyebabkan EPS berat atau tidak berfungsi CARA KERJA ELECTRIC POWER STEERING EPSBerikut ini merupakan cara kerja dari Electric Power Steering EPSPada saat kunci kontak diputar ke posisi ON, maka steering control module ECM di elektronik power steering akan mendapatkan suplai aliran listrik. Saat kondisi standby panel lampu indikator elektronik power steering akan menyala. Pada saat mesin dihidupkan maka noise suppressor akan menginformasikan pada ECM untuk mengaktifkan motor elektrik dan clutch akan menghubungkan batang kemudi steering main shaft dengan motor elektrik. Ketika roda kemudi mulai diputar oleh pengemudi maka akan dideteksi oleh torque sensor, kemudian torque sensor akan menginformasikan sejauh mana roda kemudi diputar dan seberapa cepat roda kemudi diputar ke ECM. Dengan adanya informasi dari torque sensor tersebut, steering control module akan mengirimkan arus listrik ke motor listrik sesuai dengan yang dibutuhkan. Kemudian motor listrik EPS akan memutarkan gigi kemudi sehingga akan membuat roda kemudi saat diputar menjadi lebih ringan. Vehicle Speed Sensor VSS akan menginformasikan kecepatan kendaraan ke steering control module. Ketika kecepatan kendaraan tinggi yaitu sekitar diatas 80 km/jam, maka steering control module akan memerintahkan menghentikan aliran listrik ke motor elektrik sistem elektronik power steering di non-aktifkan sehingga clutch agar terlepas dengan steering main shaft namun steering wheel masih terhubung sampai dengan rack and pinion. Akibatnya roda kemudi terasa lebih berat supaya lebih stabil saat kecepatan tersebut dilakukan dengan menjaga tingkat keamanan pengemudi, karena ketika kendaraan berjalan cepat dan roda kemudi ringan dapat membahayakan pengemudi karena roda kemudi akan lebih responsif, oleh karena itu kerja power steering akan dimatikan sementara. Jika terjadi kesalahan pada sistem elektronik power steering ini maka lampu indikator elektronik power steering akan menyala untuk menginformasikan ke pengemudi bahwasannya sistem elektronik power steering terjadi kerusakan. Demikian pembahasan kali ini mengenai Electric Power Steering EPS dari pengertian, komponen, dan cara kerjanya. Semoga bermanfaat dalam pemahaman sistem Electric Power Steering EPS pada kendaraan. Apabila ada kesalahan dan kekurangan dari penulis mohon Teknika!
CaraMenghindari Kerusakan Power Steering Mobil Mudah - Power Steering adalah salah satu komponen sistem kemudi yang memakai tenaga hidrolik untuk menolong kita memperingan stir/kemudi saat menggerakkan stir, dengan power steering mobil jadi unggul gampang untuk di kontrol, sebab seberat apa pun beban putaran stir bakal di bantu dengan kemampuan power steering maka beban putaran setir jadi

Bagi Anda yang menyukai otomotif atau memiliki mobil, maka istilah power steering mungkin sudah tidak asing lagi. Power steering merupakan salah satu bagian pada sistem kemudi, di manafungsinya yaitu untuk memudahkan pengemudi dalam mengendalikan setir. Agar kerjanya maksimal, komponen power steering bekerja sama untuk melakukan fungsi Reservoir TankKomponen dari power steering yang pertama yaitu reservoir tank. Komponen ini terletak pada bagian hidrolik pump, di mana fungsinya yaitu untuk menampung cadangan minyak yang dimiliki power steering. Minyak tersebut berasal dari control valve dan mengalir melalui low pressure hose, kemudian ditampung oleh reservoir tank minyak yang ditampung oleh reservoir tank nantinya akan disalurkan atau disalurkan kembali melalui pompa dari power steering. Sebagai pemilik mobil Anda harus selalu memastikan bahwa kadar dari minyak power steering ini mencukupi dan jangan biarkan oli power steering sampai dalam keadaan Vane PumpSebelum dijelaskan bahwa salah satu komponen power steering yaitu reservoir tank menyalurkan kembali minyak power steering melalui pompa. Pompa yang dimaksud ini yaitu vane pump di mana bagian ini juga termasuk dalam komponen dari power steering. Vane pump ini digerakkan dengan pemanfaatan dari putaran mesin yang terhubung dengan v belt dan melalui Low Pressure Steering HoseSelanjutnya ada low pressure steering hose yang memiliki fungsi utama sebagai tempat mengalirnya power steering oil. Bagian ini juga sering disebut sebagai selang power steering, dan di dalamnya mengalir fluida bertekanan rendah yang berasal dari rotary control valve kemudian menuju ke arah reservoir juga Komponen Propeller Shaft - Mengenal Fungsi dan Cara Kerjanya4. Steering Rack ShaftSteering rack shaft adalah salah satu dari komponen power steering, yang merupakan poros utama kemudi dan berfungsi sebagai penerus putaran dari roda kemudi pada steering gear box. Komponen ini memiliki piston di salah satu sisinya dan piston tersebut terhubung dengan bagian power cylinder. Sedangkan sisi yang lainnya disematkan gear yang terhubung dengan pinion Steering Gear HousingSteering gear memiliki fungsi utama yaitu sebagai tempat meletakkan pinion gear serta power steering rack. Keberadaan dari komponen satu ini didesain menyatu dengan beberapa komponen lainnya, seperti power silinder dan control valve. Sejatinya keberadaan dari steering gear ini bentuknya berbeda beda pada setiap kendaraan, tergantung ukuran dan lain High Pressure Steering HoseApabila ada komponen low pressure steering hose, maka ada juga high pressure steering hose sebagai komponen power steering. Bagian ini fungsinya tidak jauh berbeda dengan low pressure, namun high pressure mampu mengalirkan minyak power steering yang memiliki tekanan tinggi. Bahan dari high pressure steering hose sendiri biasanya terbuat dari bahan baja atau logam. Ternyata power steering terdiri atas cukup banyak komponen, yang masing masing memiliki fungsinya begitu, sebenarnya cara kerja dari power steering ini cukup sederhana dan tidak serumit yang dibayangkan. Hanya ada dua tahap bagaimana power steering tersebut bekerja, yaitu posisi setir netral roda ban lurus ke depan dan posisi setir juga Penyebab Rusaknya Power Steering Mobil

Padadasarnya sistem suspensi terdiri dari komponen utama , yaitu : pegas , shock absorber , lengan-lengan ( control arm ) dan stabilisator. Wheel Alignment merupakan pengetahuan tentang sudut -sudut yang ada pada posisi kemiringan roda maupun posisi kemiringan sumbu putar kemudi ( steering axis ).
Tidak banyak yang tahu kalau ternyata ada 3 jenis power steering yang banyak digunakan pada mobil. Karena yang dirasakan hanyalah steer ringan jika diputar. Dan baru mengeluh ketika steer terasa berat Tentunya solusi masalah steer atau kemudi berat bisa berbeda-beda, tergantung dari tipe power steering yang digunakan. Untuk yang hidrolik bisa saja karena minyak power steeringnya bocor. Tetapi untuk model electric tentunya penangannya berbeda. Apalagi yang model campuran hidrolik dan electrik Mari kita bahas Power Steering HidrolikBagaimana cara kerja jenis power steering hidrolik?Permasalahan yang sering ditemuiPower Steering ElektrikKomponen power steering Cara kerja jenis power steering electricPower Steering Elektrik HidrolikCatatan – cars guru Power Steering Hidrolik Ciri-ciri dari power steering hidrolik adalah menggunakan minyak power steering yang ditampung dalam reservoir. Tetapi jangan tertukar dengan jenis yang ketiga ya! Terdapat pompa power steering yang diputarkan oleh mesin melalui v-belt. Minyak power steering ini umumnya bisa menggunakan ATF Automatic Transmission Fluid. Pada beberapa merek mobil, mereka mewajibkan menggunakan Power Steering Fluid PSF tersendiri. Jadi sebaiknya ikuti rekomendasi yang tertulis pada panduan atau yang tertulis pada tutup reservoir. Berikut ini adalah gambar dari power steering hidrolik Terlihat jelas diatas terdapat beberapa komponen yaitu Reservoir atau penampung Pompa power steering yang diputar oleh mesin melalui belt. Selang hidrolik tekanan rendah dan tekanan tinggi Rack and pinion Bagaimana cara kerja jenis power steering hidrolik? Ketika mesin hidup, pompa power steering akan diputarkan oleh v-belt. Minyak power steering hanya akan berputar-putar didalam pompa. Jika steer dibelokkan, maka minyak akan disalurkan menuju rumah steer dan mendorong piston sehingga tenaga yang kita keluarkan untuk memutar roda kemudi akan lebih ringan. Permasalahan yang sering ditemui Paling banyak masalah yang ditemui pada power steering hidrolik adalah kebocoran minyak power steering. Karena bocor, maka tekanan akan berkurang sehingga power steering jadi berat. Untuk komponen yang harus diganti bisa berbeda-beda karena bisa saja kebocoran terjadi pada seal-seal power steering, atau pada selang power steering. Power Steering Elektrik Pada power steering elektrik ini tidak memerlukan minyak power steering lagi. Karena pada power steering tipe ini menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga untuk memperingan tenaga pengemudian. Sistem ini sering kita kenal dengan istilah Electronic Power Steering EPS atau Electro Mechanical Power Steering EMPS. Komponen power steering Berikut ini adalah gambaran sistem electric power steering. Dari gambar diatas, dapat kawan-kawan lihat komponennya adalah Modul power steering Motor power steering Rack and pinion Sebenarnya ada beberapa komponen lain yang tidak saya gambarkan diatas misalnya torque sensor, steering angle sensor dan lampu indikator Cara kerja jenis power steering electric Ketika kemudi diputar, maka steering angle sensor akan membaca sudut putar kemudi. Dari informasi ini maka modul power steering akan mengoperasikan motor untuk memutar steering gear sehingga kendaraan berbelok Power Steering Elektrik Hidrolik Tipe ini sebenarnya cukup jarang ditemui. Ciri-cirinya terdapat pompa power steering yang diputar oleh motor listrik yang mungkin diletakkan cukup jauh dari mesin. Itu sebabnya sering disebut jenis power steering hybrid karena campuran. Dari gambar diatas terlihat beberapa komponennya yaitu Reservoir Selang tekanan rendah dan tinggi Rack and pinion Pompa power steering electric Modul power steering Untuk power steering ini cara kerjanya mirip seperti power steering hidrolik, hanya saja pompa power steering akan hidup ketika ada perintah dari control unit Catatan – cars guru Sebelum mengerjakan keluhan yang berhubungan dengan power steering berat, ada baiknya kita mengetahui jenis power steering yang digunakan. Karena ini juga menentukan apakah kita mau menggunakan scanner mobil untuk diagnosa ataupun tidak. Selain itu jangan sampai salah diagnosa padahal penyebabnya bisa jadi dari sistem lain contohnya adalah sistem pengisian Gambar saya buat untuk
Gambarbola lampu halogen Cara memasang pada seat mengganti bole lampu Quartz Halogen Pada umumnya masa pakai komponen Power Steering mencapai 5 tahun atau setelah menempuh jarak 100.000 km. Usia tersebut tentunya dapat lebih atau kurang, sesuai dengan cara mengemudi dan perawatannya. Kondisi komponen pendukung lainnya seperti swing arm Pengertian Power Steering dan Cara Kerjanya Skip to content Pengertian Power Steering dan Cara Kerjanya Pengertian Power Steering dan Cara Kerjanya Pengertian Power Steering dan Cara Kerjanya Power steering merupakan sistem yang wajib dimiliki oleh mobil–mobil modern saat ini karena fungsinya yang sangat penting bagi pengendara. Oleh karena itu, tidak heran jika semua perusahaan otomotif akan menanamkan sistem ini pada kendaraan pabrikan mereka. Bagi anda yang belum terlalu akrab dengan dunia otomotif, pasti penasaran dengan power steering dan cara kerjanya. Berikut penjelasan lengkap dari power steering dan cara kerjanya. Apa Itu Power Steering? Istilah power steering merujuk pada sebuah sistem yang bertujuan meringankan sistem kemudi agar lebih mudah dikendalikan atau disesuaikan. Dengan adanya sistem bernama power steering ini, kemudi akan terasa lebih ringan saat diputar meskipun dalam kecepatan rendah. Kelebihan ini tentu sangat membantu, terutama bagi para pengemudi yang masih pemula. Power steering sendiri memiliki dua tipe yang berbeda, yaitu power steering hidrolik dan power steering elektrik atau yang disebut juga Electric Power Steering EPS. Power steering hidrolik merupakan jenis power steering yang bekerja dengan bantuan mesin hidrolik dan pompa, sementara power steering elektrik atau Electric Power Steering menggunakan bantuan motor listrik agar dapat bekerja. Baca juga Jenis-Jenis Oli pada Kendaraan Meskipun menggunakan sistem penggerak yang berbeda, prinsip kerja dari keduanya bisa dibilang mirip. Kedua jenis power steering ini bertujuan untuk menggerakkan torak bagian dari power cylinder dan menyuplai tenaga ekstra pada dua komponen lain, yaitu pinion dan rack. Cara Kerja Power Steering Cara kerja dari power steering ini tergantung pada kondisi mobil saat berada di jalanan atau lebih tepatnya kondisi mobil saat dikemudikan. Pada kondisi nol atau netral, minyak akan mengalir melalui katup pengontrol menuju saluran pelepasan atau relief port dan kembali menuju pompa. Dalam kondisi ini juga, torak tidak bergerak dan tekanan pada kedua sisi menjadi seimbang. Sementara pada saat poros kemudi bergerak, katup pengontrol juga akan menutup salah satu aliran minyak. Pada saat itu juga, saluran lain akan terbuka dan membentuk tekanan. Perbedaan tekanan pada di sini membuat torak bergerak ke salah satu sisi yang bertekanan rendah dan minyak dalam bagian tersebut kembali ke pompa melalui katup pengontrol. Baca juga Mobil yang Baik Tentu Tidak Memiliki Kebocoran Mesin Keunggulan dan Kekurangan Tiap Power Steering Power steering hidrolik dan power steering elektrik memiliki kelebihan dan kekurangan masing–masing. Dari segi perawatan misalnya, power steering hidrolik agak lebih sulit dirawat dibanding power steering elektrik. Power steering hidrolik harus diganti oli setiap 40 ribu km, berbeda dengan power steering elektrik yang tidak perlu ganti oli karena bekerja dengan motor listrik. Itulah pengertian dan cara kerja power steering. Agar Anda dapat berkendara dengan nyaman dan rasa peace of mind, tanpa perlu khawatir terhadap segala risiko buruk yang dapat menimpa mobil kesayangan Anda, pastikan juga untuk memberikan proteksi lebih kepada mobil kesayangan Anda, ibarat pepatah yang sering kita dengar “sedia payung sebelum hujan” demikiannya juga dengan asuransi mobil. Ada baiknya sebelum risiko menimpa kendaraan kesayangan Anda, agar Anda mendaftarkan mobil Anda ke pihak asuransi. Garda Oto produk asuransi mobil dari Asuransi Astra dapat menjadi solusi tepat bagi kebutuhan proteksi mobil Anda. Melalui berbagai layanan fisik seperti Garda Center, Garda Akses, Garda Siaga, hingga Garda Mobile Otocare, pelanggan akan dipermudah dalam melakukan pembelian polis, pembayaran, hingga pengajuan klaim. PeaceofMind Related Posts BckLm51.
  • 4w8lvmi1xo.pages.dev/424
  • 4w8lvmi1xo.pages.dev/172
  • 4w8lvmi1xo.pages.dev/410
  • 4w8lvmi1xo.pages.dev/482
  • 4w8lvmi1xo.pages.dev/296
  • 4w8lvmi1xo.pages.dev/77
  • 4w8lvmi1xo.pages.dev/391
  • 4w8lvmi1xo.pages.dev/95
  • gambar komponen power steering